I hate Monday : Senin Yang Sibuk
![]() |
foto dari @anniespratt Unsplash |
Apakah
Tuhan memulai proses penciptaan semesta di hari Senin? Kemungkinan tidak, karena
menurut tradisi Judeo-Kristian, Tuhan memulai semuanya di hari Minggu, hari
yang pertama. Tetapi secara konstitusional, hari Senin adalah hari yang
pertama saat ini.
Saya
bersyukur atas segala yang Tuhan beri setiap hari, termasuk minggu baru yang
pasti sudah Ia rencanakan untuk saya. Saya yakin ada sukacita, berkat dan
kejutan-kejutan manis di minggu baru ini. Dan untuk dapat menikmati itu semua,
maka haruslah di mulai dari hari Senin. Itulah mengapa tidak ada alasan untuk
berkata, ‘I hate Monday’. Walau kita benci, tidak perlu dikatakan, cukup
dibatin saja.
Memang
Senin identik dengan kemacetan parah, sisa tugas minggu lalu yang menumpuk,
rasa malas harus bertemu kembali dengan bos tercinta atau bahkan kondisi tubuh
yang masih jetlag setelah bermalam minggu dan minggu malam yang menyenangkan.
Senin
memang punya ciri khasnya sendiri. Andaikata artis, dialah yang paling sering
mendapat peran antagonis. Kemunculannya sering diwarnai dengan rasa malas yang
akut dan jika perlu lebih baik kalender disucikan saja daripadanya.
Inilah
sebenarnya keunikan dari hari Senin. Dia tidak melakukan apa-apa. Dia tidak
menyakiti siapapun. Tidak ada pasal atau undang-undang yang ia langgar. Ia
hanya memenuhi takdir yang digariskan untuknya. Dan nampaknya, justru itulah
satu-satunya alasan bagi dia untuk di-bully oleh manusia.
Andaikan
kita sedikit lebih mau mengerti dan melihat dari sisi yang berbeda, niscaya
kita akan menolong hari Senin dari tuduhan-tuduhan yang salah alamat.
Kita akan membuka tabir kebenaran yang sebenarnya tidak tertutupi apapun selain
daripada kesalahan kita dalam mengambil sudut pandang.
Ya, sudut pandang adalah biang keladi dari semua ini. Sudut pandang juga yang akhirnya melahirkan I hate Monday.
Senin
berarti adalah awal berkat. Senin berarti adalah awal dari serangkaian
kesempatan baru. Bisa jadi anda mendapat kenalan baru di halte, lalu saling
bertegur sapa lagi di hari Selasa, ber-bbm seharian di hari Rabu, janji bertemu
untuk makan berdua di Kamis malam, menonton film romantis di Jumat yang indah
dan melepaskan status jomblo di Sabtu yang menggembirakan lalu berdua pergi
berbakti menghadap Tuhan di Minggu pagi. Tentu saja tidak secepat itu jatuh
cinta dan mendapatkan cinta, tetapi who knows?
Senin
laksana anak tangga pertama kita. Mari kita pijakkan kaki kita dengan gembira,
karena pada dasarnya itulah satu-satunya opsi yang paling menguntungkan. Anda
oportunis? Tepat! Pandanglah hari Senin sebagai kesempatan emas anda meraih sukses.
Anda melankolis? Tidak masalah! Senin juga bisa romantis dan puitis, asal anda
tidak kehilangan semangat untuk melaluinya.
Apapun
yang anda pikirkan di Minggu malam, ingat, Senin pagi akan tetap datang. Dan
ingatlah, seperti Tuhan selalu menerbitkan Senin-Senin yang lain, seperti itu
pula Tuhan akan menerbitkan berkat-berkat untuk kita semua. Selamat menikmati
senin anda. Tuhan memberkati.
Wah wah... asyik banget. Suka di bagian Senian berarti adalah awal berkat.
BalasHapusJadi, Senin nggak melulu soal yang dikatakan 'hate'.
Aku sendiri merefleksikan Senin sebagai hari yang menyenangkan untuk kembali beraktivitas.
Salam.
Mantul mbak..... memang semua itu adalah berkat dan tergantung kita menyikapinya. Cuma jarak Senin ke Sabtu kok lama y, tapi Sabtu ke Senin kok cuma 2 hari.... aneh ya...
Hapus