Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

10 Jenis Kamera Yang Harus Kamu Tahu

Hai sahabat Catatan Adi, dalam artikel kali ini kita akan membahas jenis-jenis kamera beserta fungsi dan spesifikasinya.

Pada jaman dahulu kamera merupakan sebuah alat yang sangat mahal dan wah. Tidak semua orang bisa memiliki kamera.

Seiring dengan berkembangnya zaman, harga kamera makin terjangkau. Jenis dan spesifikasinya juga beragam.

Ada banyak jenis kamera di dunia ini. Namun setidaknya secara garis besar ada 10 jenis kamera yang harus sahabat ketahui.

1. Kamera Aksi / Action Camera

Kamera Aksi ini merupakan tipe kamera digital yang banyak digandrungi anak muda belakangan ini. Baik itu yang doyan dengan olahraga ekstrem seperti bersepeda. Bisa juga para vlogger outdoor..

Kamera aksi biasanya lebih banyak dipakai untuk merekam video ketimbang foto. Dengan bentuknya yang lebih kecil dari kamera saku, kamera ini bisa dipasang di atas kendaraan atau di atas helm.


kamera aksi - action camera / catatan adi
Contoh kamera aksi / action camera

Kualitas dari kamera aksi sudah sangat mumpuni. Bisa menghasilkan video 1080p pada kecepatan 30 frame per second (fps) atau 720p pada 60 fps. Artinya kualitas gambar yang dihasilkan sudah masuk dalam level High Definition yang tajam.

Dengan fitur Image Stabilization, sebuah kamera aksi bisa menghasilkan gambar nyaris tanpa goncangan meski dipasang di atas kendaraan yang melaju kencang.

2. Kamera Digital Single Lens Reflex / DSLR

Inilah kamera digital yang paling mumpuni di antara semua jenis kamera digital yang ada saat ini.

Seperti pendahulunya di era analog, kamera DSLR juga memiliki banyak fitur yang berguna untuk bisa menghasilkan foto-foto yang menarik.

Termasuk memiliki kategori DLSR dari mulai entry level, semipro, dan pro. Semakin tinggi levelnya, semakin canggih fitur yang dimiliki dan harganya pun semakin mahal.


Kamera DSLR / Catatan Adi
Kamera DSLR

DSLR memiliki varian lensa paling banyak dibanding kamera digital lainnya. Dari mulai yang bersudut lebar seperti lensa fish eye hingga lensa zoom yang mencapai lebih dari 500 mm.

Generasi terbaru kamera DLSR bahkan sudah tidak sekadar digunakan untuk mengambil foto saja. Sudah bisa dijadikan kamera video dengan kualitas gambar sekelas High Definition. Banyak vlogger yang menggunakan DLSR untuk menghasilkan karya-karyanya.

Banyak digital video maker dan vlogger yang memilih kamera ini untuk membuat video marketing, vlog ataupun konten berbasis video lainnya. 

3. Kamera Video

Kamera video juga merupakan perkembangan dari generasi sebelumnya di era analog. Jika sebelumnya dalam merekam menggunakan kaset atau CD, kini semua hasil rekaman sudah disimpan dalam sebuah kartu memori.

Kamera Video / Catatan Adi
Kamera Video


Namun, kamera ini hanya bisa digunakan untuk mengambil video atau bayangan bergerak. Tidak bisa mengambil foto seperti halnya DSLR.

Keberadaan kamera video digital ini sangat membantu para kontributor televisi ketika akan mengirimkan data hasil liputan.

Karena bisa langsung diedit di komputer dan hasilnya dikirim ke kantor melalui internet. Termasuk juga mempermudah kerja para film maker.

4. Kamera Medium Format

Keunggulan kamera medium format adalah ketajaman dari detail objek yang difoto. Di era digital, kelebihan yang tidak dimiliki DSLR itu tetap dilanjutkan.

Kamera medium format biasanya digunakan untuk kepentingan komersial dari sebuah produk karena mampu menghasilkan gambar yang sangat detail.

Kamera Medium Format / Catatan Adi
Kamera Medium Format


Dengan kelebihan yang dimilikinya, tidak sembarang orang bisa memiliki kamera jenis ini. Maklum harganya masih sangat mahal bisa lebih dari angka 50 juta rupiah.

Jika Anda seorang fotografer profesional boleh saja menginvestasikan dana dengan membeli sebuah medium format selama bisa menghasilkan uang kembali.

5. Boutique Camera

Melihat secara sekilas, Boutique Camera tidak lebih besar dari sebuah kamera saku. Jika ditelaah lebih dalam, ternyata tidak salah jika jenis kamera digital ini diembel-embeli kata butik di depannya.

Meski bentuknya ringkas, kamera butik punya sensor fullframe yang bahkan melebihi kemampuan DSLR.


Boutique Camera / Catatan Adi
Boutique Camera

Kekurangan dari kamera ini adalah dalam segi harga yang mahal. Sebuah kamera butik seperti Leica M9 bekas saja dijual dengan harga tak kurang dari 35 juta rupiah. Sementara harga Leica M Monochrom baru bisa mencapai 71 juta rupiah. Anda tertarik?

6. Kamera Smartphone

Jangan lupakan juga kamera yang ada di ponsel Anda. Jika smartphone Anda merupakan produksi lima tahun ke belakang, kualitas foto yang dihasilkan sudah cukup bagus.

Belakangan, sejumlah produsen smartphone makin gencar mengeluarkan produk mereka yang diperkuat dengan kamera di atas 13 mp.

Saat Anda akan melakukan swafoto, smartphone menjadi pilihan paling ideal. Bentuknya yang ramping dan ringan akan sangat memudahkan kita dalam melakukan swafoto.


Kamera Smartphone / Catatan Adi
Kamera Smartphone

Bahkan dengan bantuan tongkat, swafoto pun bisa dilakukan dari berbagai sudut yang sebelumnya tidak tergapai oleh tangan.

Tak hanya itu, memotret menggunakan ponsel pun kini tengah menjadi tren. Terbukti dengan bermunculan komunitas fotografer ponsel di berbagai kota di Indonesia.

7. Kamera Saku / Compact Camera

Sejak sebelum era kamera digital, kamera saku sudah menemani analog Single Lens Reflex (SLR) sebagai alternatif memotret yang mudah dibawa ke mana-mana.

Setelah era kamera digital, kamera saku tetap digemari. Meskipun secara kemampuan tetap tidak bisa menandingi kamera SLR.

Kamera Saku / Catatan Adi
Kamera Saku

Wajar, kamera saku memang didesain untuk mudah digunakan oleh siapa pun.

Tak terkecuali anak kecil  yang awam dengan kamera. Sehingga fitur-fitur yang melengkapi kamera saku mayoritas sudah disetel secara otomatis.

8. Bridge Camera / Prosumer

Prosumer adalah gabungan dari dua kata, professional dan consumer. Di bidang fotografi, kamera prosumer merupakan kamera-kamera yang sudah dilengkapi dengan pengaturan layaknya DSLR (biasa dipakai fotografer profesional) dan di saat yang sama juga mempertahankan kemudahan penggunaan layaknya kamera pocket (yang biasa dipakai konsumen umum).

Kamera ini awalnya mulai dibuat untuk menjembatani orang-orang yang masih awam terhadap pengaturan kamera, agar lebih mengenal beragam setting yang bisa mereka manfaatkan ketika menggunakan DSLR. Karena itu prosumer camera juga sering disebut bridge camera atau juga kamera prosumer superzoom.

Kamera ini bisa diatur secara manual, baik aperture, ISO, maupun shutter speed, namun juga dilengkapi dengan mode auto yang mudah. Selain itu prosumer juga biasanya dilengkapi dengan lensa yang bisa zoom hingga berpuluh-puluh kali yang mencakup wide angle hingga telephoto. Dua hal inilah yang membuat prosumer bisa dibilang sebagai solusi all in one, apalagi kalau tujuannya untuk travel, Anda bisa memotret landscape yang luas sekaligus juga bisa memotret ekspresi subjek seperti orang dan hewan.



Kamera Prosumer / Catatan Adi
Kamera Prosumer

Yang membedakan kamera prosumer dengan DSLR dan Mirrorless adalah soal bisa tidaknya lensa diganti-ganti. Memang benar kalau lensa pada kamera prosumer sudah dibekali dengan zoom yang serbabisa, tapi ketika kita butuh lensa khusus seperti lensa macro, lensa super-wide, atau lensa lain yang ingin bokeh banget, kita jadi tidak bisa ganti ke lensa-lensa tadi.

Kemudian ada juga perihal sensor. Kamera prosumer cenderung memiliki ukuran sensor kamera yang lebih kecil dibandingkan DSLR dan Mirrorless. Jadi pantas-pantas saja kalau kualitas foto kamera prosumer akan di bawah performa dari kamera DSLR dan Mirrorless. Jadi jika memang kualitas gambar adalah sesuatu yang tidak bisa Anda tolerir sama sekali, mungkin sebaiknya pilih DSLR atau Mirrorless.

Namun di sisi lain, kamera prosumer memberikan  manfaat yang luar biasa besar jika dibandingkan dengan harganya yang sangat hemat. Hal ini cocok sekali bagi Anda yang ingin beralih dari kamera point & shoot seperti kamera pocket dan smartphone, ke kamera yang serbabisa dan cukup fleksibel untuk pengaturan manual dan juga superzoom yang luar biasa.

Di beberapa tahun terakhir juga sudah rilis beberapa seri yang sudah dilengkapi dengan ukuran sensor yang lebih besar dan mampu menghasilkan foto yang lebih bagus daripada seri-seri terdahulu (bahkan bisa dibilah sudah mendekati ke hasil foto dari DSLR).

9. Kamera Mirrorless

Seperti namanya, kamera mirrorless memang tidak menggunakan cermin seperti halnya yang dimiliki DSLR.

Tanpa keberadaan cermin, kamera ini menjadi punya ukuran yang lebih kecil dan ringkas dari DSLR. Tapi kemampuannya bisa disetarakan dengan DLSR level middle-end.

Salah satu kelebihannya adalah lensa yang bisa dilepas, seperti halnya DSLR. Sehingga bisa menyesuaikan dengan kebutuhan saat pemotretan.


Kamera Mirrorless / Catatan Adi
Kamera Mirrorless

Selain itu, sensor yang dimiliki mirrorless umumnya berkategori 4/3. Sudah mumpuni untuk mendekati kualitas hasil foto dari DSLR.

10. Kamera Polaroid

Kamera Polaroid atau lebih dikenal dengan kamera langsung jadi adalah jenis kamera yang dapat memproses foto sendiri di dalam badan kamera setelah dilakukan pemotretan. Kamera polaroid ini menggunakan film khusus yang dinamakan film polaroid. Film polaroid yang dapat menghasilkan gambar berwarna dinamakan film polacolor.

Menurut sejarahnya, kamera polaroid  dirancang untuk pertama kalinya oleh Edwin Land, dari perusahaan Polaroid dan dipasarkan sejak tahun 1947. Jadi nama Polaroid itu sebetulnya adalah merek dagang, seperti orang menyebut semua pasta gigi dengan nama Odol, atau orang menyebut sepeda motor dengan nama Honda.


Kamera Polaroid / Catatan Adi
Kamera Polaroid 


Polaroid film adalah film yang ditemukan oleh Edwin Land. Menghasilkan foto dalam waktu singkat (dalam beberapa menit saja), tetapi tidak mempunyai negatif.

Jepretan pertama dengan menggunakan kamera polaroid dilakukan oleh Dr Edwind Land pada tahun 1944, sedangkan jepretan pertama di muka bumi ini (dengan kamera yang ada pada saat itu) dilakukan oleh Niceephore Niepce yang memotret gudang di halaman belakang rumahnya di Prancis pada tahun 1826.

Demikianlah  artikel tentang jenis-jenis kamera yang wajib Anda tahu. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Anda. Baca juga artikel bermutu lainnya hanya di Catatan Adi.

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "10 Jenis Kamera Yang Harus Kamu Tahu"