Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Klopp, Lain Kali Jangan Malu untuk Bermain Bertahan

Liga Champions Eropa - Atletico de Madrid sukses membuat Anfield bak medan pembantaian untuk Liverpool. Tiga gol diceploskan anak-anak Diego Simeone tersebut yang akhirnya menyudahi langkah The Reds di kancah kompetisi antar klub Eropa tersebut.

Liverpool kalah dari Atletico Madrid
Liverpool harus belajar defensif


Liverpool vs Atletico Madrid, Seru dan Keras! 

Membawa semangat berlipat dan diisi sederetan pemain bintangnya, fakta menunjukkan Liverpool gagal bermain efektif. Mereka justru harus kalah untuk kedua kalinya menghadapi Diego Costa dan kawan-kawan.

Sempat membuat asa para Liverpudlian di seluruh dunia membumbung tinggi melalui gol Gini Wijnaldum di menit 43 dan Bobby Firminho pada perpanjangan waktu, namun semua berakhir dengan tangis membuncah. Tim beruang Spanyol berhasil mengkandaskan keinginan Milner cs untuk mempertahankan gelar di musim ini.

Skor yang lahir juga membalikkan semua prediksi. Walau kemasukan 2 bola, tetapi Atletico mampu menceploskan 3 angka. Ketiganya masing-masing dicetak oleh Llorente menit 97 dan 105, serta Alvaro Morata di menit ke 120.

Blunder Adrian dan Skema Gagal Jurgen Klopp 

Adrian yang tampil menggantikan Alison sukses membuat blunder bagi timnya. Sepakannya yang tidak terarah justru dimanfaatkan oleh para pemain tengah Atletico untuk membangun serangan cepat. Llorente lalu tampil digdaya dan membuat pendukung Liverpool menangis sejadi-jadinya.

Jurgen Klopp juga terkesan memakai skema permainan yang cukup mengejutkan. Ia menginstruksikan pemain tengah dan sayap memberi umpan lambung ke tengah, alih-alih memaksimalkan serangan kilat mematikan dari kaki ke kaki yang selama ini menjadi ciri khas Liverppool. Sayang Salah seperti mati kutu memaksimalkan itu semua.

Pada awalnya skema tersebut cukup mampu membuat barisan belakang Atletico Madrid yang dikawal Savic dan Felipe kelabakan. Firminho, Mane dan Salah cukup mampu membuat jantung Diego Simeone berdegup kencang. Namun apa daya di waktu normal semua itu hanya membuahkan satu gol lewat sundulan manis Wijnaldum.

Lewat kepalanya, pemain tim nasional Belanda itu memperpanjang asa Liverpool yang di leg 1 kalah satu bola. Gol itu juga yang memaksa pertandingan di gelar dengan babak perpanjangan waktu.

Sistem permainan Liverpool bisa dibilang gagal karena Atletico dengan segera membuat taktik penawarnya. Felipe dan Savic nyaris tak beranjak dari kotak pinalti. Sedang Thomas dan Koke mampu menjaga gerbang masuk menuju kotak 16 sehingga kreatifitas Henderson, Mane dan Salah terhenti.

Walau begitu, inti dari keberhasilan Atletico adalah seorang Jan Oblak. Ia mampu memblok berbagai gempuran anak-anak Si Merah. Itulah mengapa walau memiliki 11 tendangan ke gawang dan menguasai 70% lebih ball possession, Liverpool tetap gagal menang.

Mulailah Berpikir untuk Bertahan, Klopp! 

Inilah konklusi dari pertandingan penuh rasa kecewa itu. Klopp ngotot untuk terus menyerang. Meski sudah memodifikasi gegenpressing, yakni dengan menambahkan umpan lambung dan menyilang, tetap saja gagal menang.

Serangkaian kekalahan, baik atas Atletico di Liga Champion dua kali berturut-turut, Chelsea di Piala FA, Watford di Liga Primer hingga dihancur-leburkan Aston Villa pada saat even Carabao League Cup adalah bukti ada beberapa pelatih yang sukse membaca cara berpikir Klopp.

Filosofi permainan Liverpool yang mengkultuskan sepakbola positif dengan mengandalkan kreativitas penyerangannya harus diubah. Tidak masalah mencoba menjadi tim hebat dengan memakai taktik bertahan. Manchester City, Chelsea, bahkan Barcelona juga punya plan B ketika terpaksa bertahan.

Lihatlah hasil melawan Atletico ini. Andai paska gol Firminho, Liverpool memiliki taktik bertahan yang apik, laga akan berakhir dengan hasil berbeda.

Ingat, ini era sepakbola modern. Anda bisa menghibur penonton melalui alur serangan frontal yang penuh seni, tetapi kemenangan tetap yang utama. Termasuk memulainya dengan cara bertahan yang kuat dan serangan balik efektif.

*********************************************
Tertarik untuk membagikan tulisan Anda di Catatan Adi? Mengapa tidak? Silahkan hubungi kami di rubrik contact us.

Baca juga berbagai artikel menarik lainnya seputar sepakbola dari dalam maupun luar negeri hanya di Catatanadi.com - Blog Kaum Progresif. 
Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Klopp, Lain Kali Jangan Malu untuk Bermain Bertahan "