Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hakikat Kemerdekaan

Merdeka bukan berarti bebas dari aturan dan melakukan apapun sekehendak hati. Dalam konteks berbangsa dan bernegara, setiap warga diikat oleh berbagai macam aturan dan norma, baik yang tertulis maupun tidak.

Banyak orang salah kaprah, menilai merdeka berarti bisa hidup semaunya. Kemerdekaan bukan hanya milik satu individu atau golongan juga, tetapi semua lapisan masyarakat. Jadi, tidak boleh ada golongan yang bisa berbuat sewenang-wenang dan menindas golongan yang lainnya. Ada aturan main yang harus disepakati bersama. 

Ini adalah fakta yang tidak terbantahkan. Bung Karno dan semua pahlawan kemerdekaan berasal dari semua golongan. Jadi merdekanya Indonesia bukan hanya karena satu dua golongan saja. 

Selain itu sangatlah naif bila merdeka diasosiasikan sebagai keadaan serba sejahtera, tanpa usaha namun bisa hidup enak. Alasannya negeri ini kaya berlimpah sumber daya alam. Memang benar Indonesia punya banyak simpanan SDA yang besar, namun itu harus diolah untuk bisa dinikmati. Dan dalam proses pengolahan itu juga butuh kerja. Butuh usaha.

Jangan jadi orang malas yang sok tahu, yang mengkritik sana-sini. Mari mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif. Ingat, bekerja keraslah, jangan berharap pada negara. Hidupmu adalah tanggung jawabmu. Berbakti pada bangsa dan negara juga tanggung jawab kita sebagai warga negara. 


Selamat merayakan HUT RI ke 76. Merdeka! 

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

2 komentar untuk "Hakikat Kemerdekaan"

  1. "Jangan jadi orang malas yang sok tahu, yang mengkritik sana-sini. Ingat, bekerja keraslah, jangan berharap pada negara." >>>> setuju banget Mas. Selamat pagi. Salam kenal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih mbak, sudah datang mampir dan membaca. Salam kenal juga.

      Hapus