Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Resensi Buku Mendongkel Yesus dari Takhtanya - Wajib Baca!

Salah satu bahan apologetika terpenting saat ini telah ditulis oleh dua pemikir Kristen yang hebat, yakni Darrell L. Bock dan Daniel B. Wallace. Keduanya telah mempersembahkan sebuah karya penting berupa buku berjudul Mendongkel Yesus dari Takhtanya.

Dalam buku yang memiliki sampul cukup artistik ini, dua pembela iman Kristen tersebut menjabarkan banyak hal terkait fenomena untuk memanusiakan Yesus yang oleh umat Kristiani dianggap sebagai Tuhan.

Memang sedikit banyak, duo penulis ini menyinggung beberapa agama-agama di luar Kekristenan, tetapi tentu itu merupakan sebuah konsekuensi logis dimana memang kenyataannya saat ini ada keterkaitan cukup erat antara agama yang satu dengan yang lain.

Meski demikian, fokus utama dari isu yang diangkat oleh Bock dan Wallace berkutat pada sekte-sekte kuno yang memiliki pandangan yang selaras dengan para modernis, dimana mereka menekankan bahwa Yesus dari Nazareth tidak ubahnya sebagai seorang pembaharu, bukan reinkarnasi Tuhan.


Sebagai sebuah tulisan bernada opini dan argumentatif, buku ini juga ditunjang dengan berbagai bahan yang mumpuni, sehingga sangat cocok digunakan dalam rangka debat apologetika.

Seperti diketahui, dalam debat-debat terbuka yang melibatkan para pihak yang mempertahankan iman Kristen, isu akan berkuta seputar: 

  1. ketuhanan dari Yesus
  2. sejarah dan perjalanan hidup Yesus yang dianggap dilebih-lebihkan oleh Paulus dan penulis Injil
  3. Berbagai saksi dan bukti ilmiah yang mendukung aneka mujizat terkait Yesus dan kekristenan pada umumnya

Melihat dari itu, nampaknya Bock dan Wallace sangat tanggap dalam menyajikan ulasan dan bantahan mereka terhadap oknum-oknum yang ingin merendahkan Yesus dan menuliskan ulang kisahnya menjadi hanya seorang manusia penting yang punya pengikut banyak, namun bukan sebagai anak Tuhan. 

Isi Buku Mendongkel Yesus dari TakhtahNya

Melihat Yesus bukan semata-mata memandang masa lalu dari seorang tokoh sejarah, tetapi mengintip bagaimana masa lalu, masa kini dan masa depan terbentuk sedemikian rupa melalui karya besarNya, berupa Injil dan Kekristenan yang hebatnya tetap bisa bertahan sampai detik ini. 

Adi, Catatanadi.com

Buku Mendongkel Yesus dari TakhtahNya terbitan Gramedia dengan terjemahan Helda Siahaan ini terdiri dari 8 bagian penting.

Bagian pertama adalah pendahuluan yang ternyata cukup panjang, tidak kurang dari 43 halaman. Tentu ini menyiratkan bahwa penulis benar-benar ingin menyajikan pokok bahasan secara global mengenai isi dari buku ini dalam bab tersebut.

Inti dari bagian ini antara lain adalah adanya dua kubu dalam memandang Yesus, yakni mereka yang termasuk kelompok Kristianitas dan Yesuanitas.

Kristianitas didefinisikan sebagai paham yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan sekaligus Sang Juruselamat dimana Dia dan ajaran-Nya adalah inti dari iman Kristen.

Yesuanitas adalah paham yang menganggap Yesus sebagai tokoh hebat dalam sejarah umat manusia, namun bukanlah Tuhan. Ia bisa jadi hanyalah pemimpin politik, orang yang cerdas, tokoh yang tulus atau nabi dari suatu sekte di Yahudi, namun bukan Sang Juruselamat.

Meski perdebatan ini tidak sampai menjurus pada kekerasan masif, namun seringkali umat Kristen gagal untuk menangkis serangan-serangan yang menyudutkan iman mereka. 

Bab-bab selanjutnya berisi pemaparan tentang variasi pandangan yang ada dalam rumpun ideologi Yesuanitas serta bagaimana seharusnya umat Kristen menanggapinya.

Bagian yang saya sukai ada pada Bagian Keenam: Makam Yesus sudah Ditemukan, Kebangkitan dan Kenaikannya Tidak Terjadi secara Fisik. Melihat dari judul dan sub-judulnya saja, sudah mampu membuat hati bergelora.

Bagi sebagian orang, hal ini langsung bisa menggelitik iman mereka, namun bagi sebagian lain yang kritis tentu mempertanyakan korelasi antara penemuan makam serta kebangkitan Yesus yang disaksikan banyak orang seperti yang ditulis Bible.

Kelebihan Buku Ini

Tentu bukan tanpa alasan Catatanadi.com membahas mengenai buku ini. Ada banyak hal yang menarik yang membuat buku ini harus masuk dalam lemari buku Anda.

Beberapa hal tersebut antara lain: 

  • Isu yang sangat penting dan berbobot yang disajikan oleh dua peneliti tersebut.
  • Aneka data dan fakta yang dipaparkan, dimana semuanya memperlihatkan keseriusan dan kredibilitas dari kedua penulis sebagai seorang periset handal.
  • Bahasa yang ringan, mudah dipahami namun tetap berhasil menyampaikan makna yang ingin diungkapkan. Jempol lima untuk sang penterjemah. 

Bukan hanya itu saja, ada banyak alasan kenapa Anda yang memang tertarik dengan sosok Yesus Kristus yang benar-benar memiliki buku ini.

Memang ada banyak buku dan artikel yang membahas Yesus Kristus dari aneka perspektif, namun nampaknya buku yang tidak terlalu tebal ini seperti sebuah ensiklopedia hebat yang sudah menyinggung semua perspektif itu.

Dalam buku yang berjudul asli Dethroning Jesus ini, diudar juga berbagai variasi perspektif termasuk juga antara lain hal-hal yang terus diperdebatkan oleh umat Kristen maupun Non-Kristen ketika membahas sosok Yesus Kristus.

Injil Gnostik

Tahu dan pernah mendengar Injil Tomas, Injil Barnabas ataupun Injil Yudas? Atau Anda sering menggunakan nama-nama Injil tersebut ketika berhadapan dengan orang Kristen tetapi belum pernah sama sekali membacanya?

Maka ini kesempatan yang bagus. Bock dan Wallace juga menyinggung injil-injil Gnostik dan alasan absolut kenapa Geraja Purba menolak memasukkan mereka ke dalam Bible yang sudah dikanonisasi.

Aliran Kristen dan Pemikir Barat Non-Kristianitas

Dalam bab-bab utama, Bock dan Wallace juga memasukkan berbagai kutipan, pendapat dan opini dari para penulis maupun pemikir yang menentang kenyataan Yesus adalah mesias atau Tuhan.

Misalnya, mereka berdua menghadapi tuduhan dari Bart Ehrman, penulis buku Misquoting Jesus yang mengklaim Perjanjian Baru memiliki banyak kesalahan fatal dengan level absolut. 

Harus juga diketahui bahwa ada banyak macam-macam aliran Kristen di dunia ini, dan beberapa diantaranya menganggap Yesus bukan Tuhan. 

Gerakan Modernitas Zaman Baru

Film dan novel populer juga menjadi senjata untuk melemahkan iman orang-orang Kristen, memotivasi para pembenci Yesus akan makin gencar melakukan 'serangan', termasuk juga mengolok-olok ortodoksi dari Kekristenan yang berlandaskan injil. 

Bock dan Wallace tidak tinggal diam. Beberapa film dan karya populer modern juga dibawa ke dalam pembahasan mereka untuk kemudian dikuliti satu persatu agar pembaca bisa makin tegas dan jelas dalam bersikap. 

Sampai saat ini, rasa-rasanya saya belum menemukan kekurangan serius dari buku ini. Saya bukan tipe orang yang mengharuskan suatu bagian sehingga akhirnya jatuh pada proses mengada-ada. Karena memang tidak ada yang perlu dikritik, meski tentu saja buku ini tidak bisa dikatakan sempurna, maka saya tidak terlalu berpikir harus menuliskannya.  

Kesimpulan

Oke, langsung saja. Buku ini bernilai ★★★★★, alias Must Read! Nilai ini memang sarat akan subyektivitas namun semua saya kembalikan kepada Anda. Silahkan berbagi di kolom komentar jika ternyata Anda sudah membacanya dan merasa penilaian dari kami perlu didiskusikan lebih lanjut. Salam literasi dari Catatan Adi!

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Resensi Buku Mendongkel Yesus dari Takhtanya - Wajib Baca!"