Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Museum Layang-Layang Jakarta

Bicara soal museum tentu kita akan berpikir bahwa datang ke sana tentu akan membosankan. Namun, bagi beberapa orang, museum juga tidak hanya sekedar sarana edukasi saja. Ada pula beberapa museum yang bisa dijadikan sebagai destinasi wisata. Karena selain menambah banyak pengetahuan, kita juga bisa menghabiskan akhir pekan menyenangkan di sana.

Jakarta dikenal dengan kota yang menyuguhkan banyak museum. Beragam museum yang dengan berbagai konsep menariknya bisa kita temukan di Jakarta dengan sangat mudah. Ada salah satu museum yang cukup menarik di Jakarta bernama Museum Layang-Layang.

Mungkin nama Museum Layang-Layang ini tidak terlalu tersohor layaknya Museum Fatahilah maupun Museum Wayang. Namun, Museum Layang-Layang juga cocok dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi ketika akhir pekan bersama keluarga. Namanya sempat viral pada tahun 2018 silam. Hingga saat ini, Museum Layang-Layang selalu saja dipadati oleh para pelancong dari berbagai daerah.

Sejarah Singkat Layang-Layang

museum layang-layang Jakarta
via Googlemaps/Ahmad Serry

Bukankah kita tidak asing dengan permainan layang-layang tersebut? Permainan ini berasal dari Cina pada tahun 2.500 sebelum masehi dan kemudian menyebar di Eropa. 

Namun perlu kita tahu bahwa pada 5-9 ribu tahun lalu ada sebuah lukisan di Pulau Muna, Sulawesi Selatan berupa seseorang yang sedang memainkan layang-layang. 

Hal tersebut membuktikan bahwa sebenarnya permainan layang-layang pertama kali ini ada di Indonesia, jauh sebelum merebak di Cina pada tahun 2.500 sebelum masehi.

Untuk itu, keunikan dan juga hal luar biasa tersebut kemudian diabadikan dalam sebuah museum yang saat ini kita kenal dengan Museum Layang-Layang. Edukasi yang ada di Museum Layang-Layang ini tidak akan kita dapatkan di bangku sekolah.

Daya Tarik Museum Layang-Layang

Bagi beberapa orang, layang-layang mungkin tidak hanya sekedar permainan saja. Tetapi ada pula yang begitu mengagumi layang-layang sampai memiliki koleksi layang-layang dengan berbagai bentuk. Bagi wisatawan yang seperti itu, datang ke Museum Layang-Layang merupakan solusi paling cocok.

Di Museum Layang-Layang ini kita akan melihat beberapa bentuk layangan dari masa ke masa yang berasal dari beberapa negara di dunia. Ada layangan yang berasal dari Tiongkok, Jepang, Belanda, dan lainnya. Layangan tersebut memiliki ukuran dari 2 sentimeter hingga 3 meter.

Kita juga akan dibekali edukasi seputar layang-layang mulai dari sejarah layang-layang, fungsinya, dan nilali kebudayaan dari setiap layang-layang. Konon katanya, layang-layang bisa dijadikan sebagai alat mempelajari petir, mengusir burung di sawah, penyalur kreatifitas, dan masih banyak lagi.

Bicara soal kreatifitas, tidak hanya sekedar melihat koleksi layang-layang dan mempelajarinya saja. Di sana juga kita bisa membuat layang-layang hingga melukis dan menerbangkannya. Kegiatan ini tentunya sangat menyenangkan.

Wisatawan akan diberikan berbagai pilihan layang-layang mulai dari layang-layang ukuran kecil hingga yang paling besar. Bahkan ada berbagai kayanya karakter yang bisa kita buat di Museum Layang-Layang.

Selain melihat koleksi layang-layang dan juga membuat layang-layang secara langsung, wisatawan juga bisa berburu spot foto di berbagai sudut yang menampilkan keunikan dari setiap layang-layang yang ada di sana. Lalu kita juga bisa berburu spot foto di area taman yang tidak kalah menarik.

Datang ke sana rasanya tidak lengkap jika melewatkan kue layang-layang. Di bagian pusat oleh-oleh, kita akan menemukan kue layang-layang. Kue ini memiliki tekstur lembut berbentuk segi empat dengan diagonal lurus layaknya layang-layang. Ada pula beberapa makanan lainnya yang bisa kita temukan seperti kue cubit, risoles, dan masih banyak lagi. Untuk harga menu makanan di sana ditaksir mulai dari Rp5.000 hingga Rp26.000.

Fasilitas lainnya yang ada di Museum Layang-Layang ini yakni gazebo, toilet, musala, dan masih banyak lagi.

HTM Museum Layang-Layang

Wisatawan yang ingin mengunjungi dan melihat koleksi layang-layang akan dikenakan tiket sebesar Rp15.000 per orang. Wisatawan yang mengikuti kegiatan membuat layang-layang juga akan dikenakan tiket tambahan sebesar Rp40.000 hingga Rp70.000 per orang.

Mungkin sekilas tiket yang ditawarkan di Museum Layang-Layang ini terbilang mahal dari museum lainnya yang ada di Jakarta, namun dari fasilitas dan pelayanannya kita tiket ini menjadi pantas.

Kita bisa reservasi lebih dulu untuk pemesanan tiket dalam jumlah banyak. Biasanya kita reservasi melalui nomor telepon (021) 7658075.

Alamat Museum Layang-Layang

contoh karya di museum layang-layang Jakarta
via Googlemaps/Diva Rahma Kamila

Lokasi Museum Layang-Layang ini berada di Jalan H. Kamang No.38, RT.08/RW.10, Pd. Labu, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12450.

Lokasinya mudah ditemukan karena bisa diakses melalui Google Maps. Jika dari arah Tol Jorr kita bisa menuju ke Rumah Sakit Fatmawati ke arah Jalan Pondok Labu. Karena lokasinya berada di dalam gang, kita perlu bertanya pada warga sekitar setelah sampai di Jalan Pondok Labu.

Akomodasi

akomodasi di Museum layang-layang Jakarta
Googlemaps/Gandhi Ferdinand

Wisatawan yang datang dari luar kota dan ingin bermalam di sekitar sana bisa mengunjungi Swiss –Belhotel Serpong yang berada di Jalan Lingkar Timur, Jalan Kompleks Bsd No.9, Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten 15310.

Untuk menuju ke sana kita akan memakan waktu sekitar 15 menit perjalanan. Dan tarif penginapan yang ditawarkan yaitu mulai dari Rp800.000 sampai dengan Rp1.500.00 per malam. Fasilitas yang ditawarkan sangat lengkap sehingga kita bisa nyaman bermalam di sana.

Wisatawan yang ingin liburan ke Jakarta bersama keluarga, bisa mengajak keluarga mengunjungi Museum Layang-Layang. Dengan datang ke sana, liburan semakin berkesan.

Penulis: Erisa Vindia

Artikel di atas adalah kiriman dari Sahabat Catatanadi.com bernama Erisa Vindia. Semua isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. Baca juga artikel lainnya dari Erisa tentang Alive MuseumKamu juga bisa menulis untuk Catatan Adi. Apakah dibayar? Tentu saja! Baca caranya di laman Cara Mendapatkan Uang dari Menulis Artikel

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Museum Layang-Layang Jakarta"