Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pentingnya Baca Panduan Komunitas (Sebelum Share Artikel)

Salah satu penyakit orang sok tahu adalah ogah membaca panduan. Entah itu manual book penggunaan rice cooker, ToS sebuah jasa backlink, atau peraturan dari sebuah forum. Dan nampaknya saya adalah salah satu dari orang songong bin sok tahu itu.

Contohnya hari ini....

Dengan semangat saya menulis sebuah artikel yang tujuannya tidak lain serta tidak bukan untuk memancing pembaca kompasiana menuju ke beberapa blog yang link-nya sudah saya tanam.

Ternyata selang satu jam setelah saya tekan tombol 'tayangkan', artikel saya menghilang.

Di-banned Kompasiana

Usut punya usut, ternyata artikel saya di banned oleh pihak kompasiana selaku penyedia dan pengelola blog.

Wow.....

Sayang sekali memang ternyata pihak kompasiana tidak mengijinkan promosi blog. Tak mengapa, masih banyak jalan lain ke Moscow. Masih banyak media besar yang bisa dijajal satu-persatu untuk mempromosikan blog, khususnya bagi saya yang ogah pakai jasa adwords, fb ads atau ads google.

Di-banned Facebook

Selain Kompasiana, pengalaman buruk lainnya datang dari Facebook. Beberapa postingan saya dibanned dan alhasil tidak bisa share artikel untuk waktu yang lama. Bahkan terakhir harus pakai jasa pihak ketiga supaya lepas dari status blokir tersebut. 

Apa yang dilakukan Facebook sebenarnya hanyalah upaya untuk melindungi pengguna lain dari tindakan spam, vandalisme dan hal-hal yang bertentangan dengan rules yang sudah ada di panduan komunitas. 

Jadi andaikata seseorang benar-benar memahami apa yang ada di panduan komunitas, termasuk juga buku petunjuk, maka niscaya akan terhindar dari tindakan blokir. 

Kenapa Kita Ogah Membaca Panduan Komunitas?

pentingnya membaca panduan komunitas


Tapi hal ini membuat saya makin menyadari bahwa saya tipikal orang yang terlalu sok tahu bin songong.

Tentu adalah hak kompasiana sepenuhnya mem-block dan men-delete tulisan saya.

Mengapa? Karena saya malas membaca. Ada berbagai jenis membaca, namun biasanya orang hanya skimming saja dan lalu tekan tombol setuju. 

Karena itu sudah termaktub dalam peraturan tertulis di panduan menulisnya.

Apapun itu, membaca panduan itu perlu.

Bahkan panduan membuat mie instant sekalipun. Apalagi yang bawahnya ada pilihan agree dan disagree.

Lalu kenapa kita ogah menulis. Dilansir dari situs bule Learning Stream, setidaknya ada 7 alasannya:

  1. Tidak punya waktu.
  2. Malas.
  3. Kita (merasa) sudah tahu segalanya.
  4. Punya pengalaman jelek membaca buku petunjuk. (Mungkin juga pake bahasa asing.)
  5. Kita lebih percaya insting.
  6. Kita lebih suka (bertanya dan) meminta tolong orang lain.
  7. Buku petunjuknya tidak jelas dan jelek. 

Sebenarnya 7 alasan diatas justru merugikan kita sendiri.

Membaca buku petunjukan justru memiliki banyak keuntungan. Lain kali kita akan bahas yang satu ini.

Jadi apa kesimpulannya?

Berhentilah jadi sok tahu. Kadang pihak-pihak usil suka memanfaatkan celah ini. Seperti ternyata mengumpulkan data privasi anda atau menyisipkan iklan-iklan tertentu yang bisa merusak bisnis anda.

Mau protes?

Mana bisa, kan sudah tekan tombol I Understand dan I Agree.

Apalagi buat seorang penulis.

Menulis itu penting, tapi membaca jauh lebih penting. Dengan membaca kita bisa jadi lebih tahu. Termasuk tahu jika tulisan kita itu bener atau nggak.

Untuk artikel yang saya sebutkan tadi, akhirnya saya taruh di blog ini. Silahkan klik di sini kalau ingin mengintip.

Demikian artikel kali ini tentang pentingnya untuk membaca panduan komunitas agar Anda tidak dianggap melanggar. 

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Pentingnya Baca Panduan Komunitas (Sebelum Share Artikel)"