Teror Hantu Andong Pocong
Indonesia adalah rumah bagi para hantu. Ada banyak sekali setan dan hantu di negeri ini, yang kemudian melegenda, hadir di obrolan warung kopi para lelaki yang lelah usai bekerja atau jadi bahan omongan anak-anak ingusan saat kemping.
Sayapun juga punya banyak kisah horor, mistis atau apalah itu. Sebagian berupa urban legend, ada pula yang diceritakan oleh teman, rekan maupun saudara dan kenalan. Sayang sekali rasanya jika cerita seru tersebut lenyap tanpa bisa menakuti siapapun. Untuk itu, mulai hari ini saya akan bagikan kisah-kisah horor tersebut.
Selamat menikmati!
Teror Hantu Andong Pocong
![]() |
| Andong Pocong |
Nanu tinggal di sebuah desa di Sidoarjo, Jawa Timur. Saat kisah ini terjadi, kondisi desa tempat tinggal Nanu masih sepi penduduk, tidak seramai sekarang. Nanu bahkan bisa dibilang tidak memiliki tetangga dekat. Jarak rumah lainnya dari rumah Nanu sekitar 30 meter, dan mereka dipisahkan oleh jalan desa yang juga masih belum diaspal.
Saat itu tidak ada prasangka apapun dalam diri Nanu. Ia belajar, sambil ditemani tv yang masih menyala dan segelas minuman rasa jeruk. Selebihnya sepi, sunyi. Kedua orang tuanya entah karena lelah atau apa, sudah tidur. Adiknya juga sedang tidak dirumah, sedang kakaknya sudah bertahun-tahun merantau.
Di tengah angka dan teori fisika yang berupaya ia geluti, ada suara yang menyeruak, memecah fokusnya. Suaranya sederhana, hanya satu kali terdengar dan itupun lirih. Suaranya seperti suara bel. Seperti suara lonceng.
Kling...
Memang lirih, tetapi cukup membuat Nanu berpikir, "apa itu?". Ya, hanya kalimat itu yang ia katakan dalam hati, selebihnya ia tak menghiraukannya.
Soal-soal fisika satu persatu ia embat. Ada beberapa soal yang ia ingat sudah pernah muncul beberapa kali di pertemuan sebelumnya dan dikerjakan bersama oleh dia dan teman-temannya. Salah satunya soal tentang gravitasi.
Ia ingat saat mengerjakan soal ini, ia dan teman-temannya juga menggosip tentang andong pocong, hantu yang sedang naik daun.
Katanya, ada pocongan yang mengendarai sebuah andong, kereta yang ditarik kuda, lalu berkeliaran sambil menculik anak-anak. Tidak seperti hantu lain yang keberadaannya diawali dengan bau tertentu, Andong Pocong akan menampakkan diri setelah korbannya mendengar suara lonceng dari kalung yang terikat di leher si kuda.
Nanu melihat jam dinding yang sudah bertahun-tahun menggantung di tempat yang sama. Ia kaget, baru jam segini tetapi ia rasanya ingin segera tidur. Ia lalu melipat semua buku dan memasukkannya ke dalam tas. Cukup banyak buku yang harus dimasukkan, sampai ia kemudian berhenti melakukannya karena ia mendengar suara itu lagi.
Kling....
Suara lirih lonceng. Mirip seperti seorang penjual es krim yang biasa keliling kampung. Ini suara yang tadi, tetapi rasanya sedikit lebih nyaring. Pertanda sumber suara makin mendekat.
Nanu selesai meringkas bukunya. Ia kemudian membuka pintu, melihat sekeliling. Baru jam segini tetapi entah kenapa suasana jauh lebih gelap, lebih kelam, dari biasanya. Tidak ada anak-anak yang lewat, lampu penerangan di seberang jalan juga belum dihidupkan, menambah suasana gelap makin mencekam.
Nanu memasukkan tiga buah motor yang ia dan keluarganya miliki, lalu kemudian mengunci pintu dan segera pergi ke kamar.
Seperti biasa sebelum tidur, ia mengingat-ingat apa saja yang sudah terjadi hari ini. Selain Ardi temannya yang dihukum guru karena pipis sembarangan dan Jaka yang menang lomba menulis, mereka juga membolos hari ini. Di tengah aksi tidak terpuji itu, mereka makan soto bersama sambil membahas Andong Pocong lagi.
Teror ini semakin menggila. Sudah ada banyak berita kehilangan anak kecil, baik di kota mereka maupun kota sekitar. Tetapi aparat mengatakan itu semua hanya hoaks. Berita yang tidak benar.
"Pokoknya kalau mendengar suara lonceng, jangan mendekat. Apalagi membukakan pintu!"
"Memang kenapa?"
"Itu cara Andong Pocong masuk rumah."
Entah kenapa demi mengingat pembicaraan itu, Nanu segera memeluk guling. Ada rasa sesal yang terbit dalam hatinya. Terlebih kemudian suara itu muncul lagi. Dan makin dekat, seperti sumber suara itu sudah ada di dalam rumah, tepatnya di ruang tamu.
Kling....
Ruang tamu adalah ruang terdepan di rumah Nanu. Di ruang tamu juga, tadi ia belajar. Lalu membuka pintu.
Keringat mulai bercucuran. Ketakutan menjalar dari kaki hingga ke ubun-ubun. Bayangan akan sesosok kain menyerupain guling dan meloncat-loncat, memburu dirinya, muncul. Hal itu membuatnya mengenyahkan gulingnya.
Teror semakin mendekat. Suara itu kini terdengar lagi. Makin nyaring. Makin dekat. Seperti ada di lorong menuju tempat tidurnya.
Kling.....
Segala doa yang pernah ia pelajari ia panjatkan. Makin berusaha ia tidur, makin terjaga dirinya. Ketakutannya membuatnya makin tersiksa, makin merana.
Kling...
Terdengar lagi suara. Kali ini sudah bukan dekat lagi. Tetapi sudah seperti di dalam kepalanya sendiri. Apakah sumber suara sudah berada di sampingnya. Ia memegang guling, meraihnya. Tetapi kemudian mendorongnya lagi, karena tidak yakin itu gulingnya. Ketakutan makin menguasainya.
"Hayo, sudah ngantuk atau sudah tahu?"
----
Itulah salah satu kisah misteri yang pernah saya dengar. Tenang, Nanu segera tertidur. Ia sempat mimpi aneh, tetapi lupa apa mimpinya. Tidak terjadi apapun pada dirinya.
Andong Pocong sendiri sampai sekarang masih jadi misteri, apakah benar nyata adanya atau hanya karangan semata. Meski begitu ia begitu terkenal hingga masuk sebagai 50 hantu asli Indonesia paling terkenal.
Sekarang giliran Anda. Punya cerita horor dan ingin dibagikan kepada para pembaca blog Catatan Adi? Silahkan hubungi kami. Tulis juga komentar Anda tentang cerita ini.

Posting Komentar untuk "Teror Hantu Andong Pocong"
Pembaca yang baik adalah yang menulis komentar sebelum pergi. Komentar Anda akan muncul setelah kami review. Dilarang menuliskan link hidup apapun.