Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Budak a.k.a Seperti Bangkai Tikus

puisi tikus
puisi tikus

Seperti layaknya bangkai tikus
Yang digilas roda-roda mobil
Demikian pula harapan ini pupus
Diinjak oleh para majikan degil

Membanting tulang memeras keringat
Bekerja dari pagi hingga pagi lagi
Tetapi caci maki dan kata-kata laknat
Selalu menyayat setiap hari

Kami memang orang rendahan
Dari kasta yang tidak dihitung negara
Bintang pergi langit memberi cemoohan
Bahkan semestapun pura-pura memejamkan mata

Kami memang wong cilik
Bahkan bila dibanding dengan kutu busuk
Hidup kami malang nasib kami pelik
Anjingpun tidak layak kami garuk

Lalu dengan apakah kami menggambarkan diri kami ini?
Ketika bahkan kegelapan ikut menangisi nasib kami.

Kamilah budak.
Properti hidup.
Mesin bernyawa
Bagi majikan kami.
Kamilah bangkai tikus.
Yang setelah mati dilindas roda mobil.
Dibiarkan teronggok.
Diatas aspal panas jalan raya.


-GAS

Baca juga puisi lainnya berjudul akankah kiamat menyapa yang menggambarkan kehidupan yang serba gelap dan menyedihkan atau sajak berjudul ini bukan puisi menyenangkan

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

4 komentar untuk "Budak a.k.a Seperti Bangkai Tikus"

  1. Keren nihh sajaknya... patut diacungi jempol

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo perlu sebelas jempol ya gan, ehhehe makasih sudah mampir. Silahkan baca juga #puisicatatanadi yang lain ya....

      Hapus
  2. semangat menulis terus, sampai blog nya menjadi ramai, sippp

    BalasHapus
  3. Tengkyu gan, mohon doa dan dukungannya aja biar bisa rame kaya pasar uler.

    BalasHapus