Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

The Pursuit Of Happiness : Film Klasik Tapi Tetep Asik!

Mengejar kebahagiaan. Ya, itulah yang dilakukan tokoh Chris Gardner tokoh utama dalam film The Pursuit Of Happiness. Menuai sukses di awal karirnya sebagai penjual alat pemindai kepadatan tulang membuatnya memborong alat-alat tersebut dan berharap mendapat uang dari hasil penjualan sehingga dapat hidup bahagia bersama Linda, istrinya.


The Pursuit Of Happiness / catatanadi.com
Salah satu adegan di film The Pursuit Of Happiness

Namun sungguh malang nasib Chris. Ia justru bangkrut karena tak satu pun dokter mau membelinya. “Terlalu mahal dan tidak diperlukan,” demikian jawab calon customer ketika Chris menawarkan alatnya.

Usaha Chris tidak juga membuahkan hasil. Padahal ia harus menghidupi Christopher, anaknya yang masih kecil, serta membayar uang sewa apartemen, membayar pajak, serta denda tilang akibat parkir sembarangan demi mengejar pembeli. 

Selama ini ia hanya mengandalkan penghasilan Linda yang bekerja di pabrik busa. Ia  sering membuat istrinya melewatkan jam lembur malam demi menjemput Christopher di tempat penampungan anak karena terlalu sibuk mencari pembeli. Tak tahan hidup dalam kesusahan, Linda memutuskan untuk mengakhiri pernikahannya.

Pengharapan akan perubahan kondisi finansial yang lebih baik membawa Chris untuk mendaftarkan dirinya pada program pelatihan pialang saham di Dean Witter. Setelah dinyatakan lulus dalam tes wawancara, Chris bersama 19 peserta lainnya berhak untuk mengikuti magang selama 6 bulan. Dari keduapuluh peserta tersebut akan diambil satu peserta untuk dipekerjakan berdasarkan penilaian prestasi dalam merekrut klien dan nilai ujian akhir. 

Awalnya, Chris agak ragu karena dengan magang ia tidak bisa langsung mendapat uang. Artinya, ia harus berusaha bertahan hidup selama 6 bulan bersama Chistopher. Sementara hidup Chris makin terpuruk karena ia harus diusir dari apartemennya akibat terlambat membayar sewa.

Chris akhirnya memutuskan untuk mengikuti magang sambil  berusaha bertahan hidup dengan menjual alat pemindainya. Ia percaya bahwa usaha yang keras akan membuahkan hasil yang memuaskan. Dan memang benar, ia tidak main-main dengan pilihannya. 

Bersama Christopher, ia rela tidur di kamar mandi stasiun sebelum akhirnya terlibat antrian panjang demi mendapatkan sebuah kamar untuk menginap semalam di penampungan Gereja. Ia juga harus membawa semua barang-barangnya ke tempat magang karena tidak ada lagi ruang untuk menyimpannya. Segala tugas magang pun dikerjakannya sebelum jam magang selesai karena ia berkewajiban menjemput Christopher dan bertemu klien untuk menjual alat pemindainya yang menjadi sumber kehidupannya selama masa magang berlangsung.

Berkat kegigihan, kecerdasan, dan kemampuan melobinya yang luar biasa, akhirnya ia dinyatakan sebagai satu dari 20 peserta yang layak dipekerjakan di Dean Witter. Ia pulang dengan rasa bangga dan terharu yang tiada tara. Tahun demi tahun berlalu, akhirnya pada 1987 ia mendirikan firma investasi Gardner Rich dan berhasil menjual saham minoritas di firmanya dalam kesepakatan multi juta dolar pada tahun 2006.

Film ini sangat sayang untuk dilewatkan karena sarat dengan motivasi untuk terus mengejar impian tanpa merasa terhalang keadaan yang sulit sekalipun. 

The Pursuit Of Happyness menyajikan beberapa realita pahit yang tak asing bahkan di Negara maju sekalipun: Kemiskinan, Pengangguran, dan Perceraian. Perjuangan keras Chris Gardner  menunjukkan bahwa semua realita pahit di atas tidak dapat menghalanginya untuk mengejar dan mendapatkan kebahagiaan. Satu kutipan yang luar biasa disampaikan oleh tokoh Chris kepada Christopher saat mereka bermain basket di suatu Sabtu sore, “Jika kau inginkan sesuatu, kejarlah! Selesai.” 
Dibintangi oleh Will Smith, Thandie Newton, Brian Howe, James Karen, Kurt Fuller, Dan Castellaneta, serta Jaden Christopher Syre Smith membuat The Pursuit Of Happiness menjadi pilihan yang bagus untuk ada dalam daftar tonton teman-teman. 

Melalui film ini kita juga dapat melihat bagaimana Will Smith yang berperan sebagai Chris Gardner beradu akting dengan putra kecilnya sendiri, Jaden Christopher Syre Smith. Selamat menonton! Baca juga review film The Antlers 2021.

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "The Pursuit Of Happiness : Film Klasik Tapi Tetep Asik!"