Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sejarah dan Perkembangan Kristen Protestan

Agama dan Budaya – Kristen Protestan atau biasa disebut dengan Kristen saja adalah sebuah denominasi yang lahir akibat perpecahan di dalam tubuh gereja Katolik.

Protestan berbagai sejarah dan akar budaya yang sama dengan Katolik Roma maupun Ortodoks, yakni sama-sama berasal dari pengajaran Yesus Kristus dan para rasul.

Dalam kesempatan kali ini, Catatan Adi akan membahas mengenai sejarah gerakan, teologi serta perkembangan dari gereja-gereja Kristen.

sejarah dan perkembangan kristen protestan
Kristen Protestan


Sejarah Kelahiran Gerakan Gereja Protestan

Awalnya adalah sebuah Gereja Purba yang hadir setelah Yesus naik ke sorga dan dipimpin langsung oleh para murid dari rasul-rasul. Gereja ini berkembang pesat dan akhirnya tersebar ke seluruh Asia Kecil, Afrika Utara dan Roma.

Kaisar Teodosius I akhirnya mengumumkan bahwa Kristen menjadi agama negara untuk seluruh wilayah kekaisaran Romawi.

Seiring dengan berkembangnya kerajaan Romawi, Kristen menyebar dan menjadi agama dominan di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara selain Zoroaster, Yahudi dan kepercayaan lokal.

Ketika kekaisaran pecah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur, mulai terjadi friksi antara gereja yang ada di Roma dengan Konstantinopel.

Ketika Romawi Barat jatuh ke tangan suku-suku Jermanik yang pagan / pengikut Arianisme, Romawi Timur tetap bertahan untuk jangka waktu yang cukup lama.

Kekristenan Barat muncul bersamaan dengan bangkitnya Kekaisaran Romawi Suci yang menguasai hampir seluruh Eropa. Paus bertahta di Roma bukan hanya mengurusi agama namun juga sosial, pendidikan dan bahkan politik.

Kristen Ortodoks mengalami hambatan dan penurunan setelah Turki Binzantium jatuh ke tangan Muslim. Banyak terjadi konversi agama di kalangan penduduk Timur Tengah.

Negara-negara Eropa, khususnya Balkan dan Eropa Timur berhasil menahan serangan Utsmani yang berambisi untuk menguasai Eropa.

Kaum muslim kalah dalam perang di semenanjung Iberia. Spanyol dan beberapa wilayah di Portugal yang tadinya dikuasai kaum Kristen Visigoth berubah menjadi wilayah jajahan Umayyah. Namun aksi heroik Kaisar Charles Martel yang berhasil mengusir Umayyah dan membuat Spanyol serta seluruh Hispania kembali berada di bawah pengaruh Katolik Roma dan bahkan menjadi negara dengan basis Katolik yang kuat.

Keberhasilan Charles Martel ini menjadi penting karena tidak hanya mengusir orang Moor / Umayyah dari Hispania serta Perancis dan membuat pergerakan Islam untuk menguasai Eropa terhenti, tetapi juga berhasil mempersatukan Barat.

Ia mengalahkan suku-suku Jermanik dan melindungi Roma dari ancaman Raja Lombardia. Anaknya, Charlemagne akhirnya melanjutkan kesuksesan ayahnya yang gemilang dan mendirikan Kekaisaran Romawi Suci.

Di dalam Kekaisaran Romawi Suci, Paus memiliki wewenang yang luar biasa. Gereja Katolik menjadi bagian tak terpisahkan dari negara dan pemerintahan. Hal ini memberikan kesempatan bagi Katolik Roma untuk terus berkembang.

Paus dan gereja Katolik melakukan berbagai hal yang dianggap adalah sebuah kejahatan bahkan kejijikan bagi sebagian orang.

Para raja dan pangeran Jerman mulai tidak menyukai Paus yang begitu sewenang-wenang dalam menjalankan kekuasaannya.

Para Paus dan gereja Katolik juga jatuh ke dalam godaan korupsi, perzinahan dan penyelewengan kekuasaan. Semua itu mengakibatkan munculnya gerakan puritan di berbagai wilayah untuk memurnikan kembali ajaran Kristen. Dua dari semua gerakan itu yang paling menonjol adalah kaum Waldenesis pimpinan Peter Waldo dari Perancis serta para pengikut Jan Hus dari Ceko.

Namun tantangan terbesar bagi Katolik Roma justru hadir dari dalam diri seorang rahib Jerman bernama Martin Luther.

Martin Luther tidak setuju dengan aktivitas Indulgensi, dimana Paus mengirim orang-orang untuk menjual surat pengampunan dosa kepada mereka yang sudi menyumbang uang bagi program Kepausan Roma.

Martin Luther adalah tokoh utama gerakan reformasi dan akhirnya menjadi pemicu berdirinya agama Kristen yang terpisah dari Katolik Roma.

Pada 31 Oktober 1517 di Universitas Wittenberg, Martin Luther memakukan 95 tesisnya yang menelanjangi kebobrokan gereja Katolik. Hal itu menandai sebuah gerakan reformasi Kristen.
Sejak itu Protestan lahir sebagai salah satu dari aliran dalam tubuh Gereja Kristen.

Kepausan mulai melakukan tindakan tegas, seperti pemanggilan dan pengucilan. Beruntung Luther mendapatkan simpati dari para Pangeran Jerman. Ia mendapatkan perlindungan yang cukup. Akhirnya gereja Lutheran berkembang pesat di Jerman.

Di Belanda dan Swiss, para pengikut Yohanes Calvin menyerukan hal yang sama dengan Luther. Mereka melakukan reformasi gereja dan mendirikan aliran Calvinis.

Selain Lutheran dan Calvinis, Protestan juga kaya akan denominasi lainnya, seperti Babtis, Metodis, Anababtis, dan Anglikan.

Pada awal kelahiran agama Kristen Protestan ditandai dengan perang sengit melawan para pendukung Katolik Roma. Aksi persekusi merebak di Spanyol dan Perancis, juga Italia dan Bahkan Belanda. Sesama Protestan juga sering bertikai, khususnya di Swiss dimana Calvin mencoba mendirikan negara teokrasi Kristen.

Para puritan Jerman, Belanda dan Inggris akhirnya menyabung nyawa berlayar ke Dunia Baru. Di sana mereka mendirikan koloni-koloni, mengembangkan sikap kerja keras serta toleransi. Kelak, para koloni inilah yang akhirnya menjadi salah satu tulang punggung bagi berdirinya Amerika Serikat sebagai negara maju dan terkuat di dunia.

Inti Pengajaran Kristen Protestan

Kristen bisa dideskripsikan sebagai mereka yang berada di luar kepausan dan bukan merupakan anggota persekutuan Gereja Ortodoks.

Umat Kristen Protestan biasanya mengakui 5 Sola, yaitu :

Sola Gratia : Mengakui bahwa penyelamatan manusia semata-mata adalah karunia Allah, bukan perbuatan baik manusia.

Sola Scriptura : Hanya melandaskan iman dari pengajaran Alkitab.

Sola Fide : Berdasarkan iman yang benar pada Yesus.

Sola Christo : Hanya berpusat pada Yesus Kristus sebagai Penebus dosa manusia.

Sola Deo Gloria : kemuliaan hanya untuk Tuhan. Manusia harus melayani dan berbuat demi kebesaran nama Tuhan.

Umat Kristen pada umumnya tidak memiliki Santo atau Orang Suci yang bisa menjadi perantara doa, termasuk Santa Maria.

Umat Kristen percaya mereka mampu berdoa langsung kepada Tuhan melalui Yesus Kristus. Walau begitu gereja Kristen sangat menghargai karya daripada para Bapa Gereja dan Para Rasul.

Perkembangan Gereja Protestan

Gereja Protestan mengalami perkembangan yang cukup signifikan dan merupakan denominasi terbesar di dunia setelah Katolik Roma dan Kristen Ortodoks.

Perkembangan ini tak lain karena buah karya Roh Kudus melalui para misionaris / zending. Negara-negara yang pada jaman dahulu memberi perhatian pada pekerjaan misi Protestan antara lain adalah Swedia, Jerman, Belanda, Denmark, Norwegia, dll.

Kini ada banyak juga negara yang masyarakatnya turut serta dalam pekabaran Injil, seperti Amerika Serikat, Kanada, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru.

Agama Kristen juga merupakan agama dengan perkembangan paling pesat di Cina, Jepang, Semanjung Korea, Amerika Tengah, Asia Tenggara dan Anak Benua India.

Berikut adalah 10 negara dengan jumlah penduduk Kristen Protestan terbanyak di dunia :

India : 19 Juta

Kenya : 24 Juta

Jerman : 29 Juta

Kongo : 32 Juta

Inggris : 34 Juta

Afrika Selatan : 37 Juta

Brazil : 41 Juta

Cina : 60 Juta

Nigeria : 60 Juta

Amerika Serikat : 160 Juta

Itulah artikel kali ini dari Catatan Adi tentang sekilas Agama Kristen Protestan. Ikuti terus blog kami untuk mendapatkan tulisan menarik lainnya di bidang Agama dan Budaya.
Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Sejarah dan Perkembangan Kristen Protestan "