Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Blog di Medium

Blogging - Medium adalah suatu terobosan dalam jagat dunia maya. Apakah Anda sudah mengenalnya? Atau jangan-jangan belum pernah mendengar namanya? Baiklah, maka sangat tepat jika kali ini Catatan Adi membahas mengenai cara ngeblog dengan platform Medium. Mungkin bisa menjadi inspirasi baru untuk Anda. 

Medium adalah jalan tengah. Jika Blogger dan Twitter digabungkan, maka jadilah Medium. Platform blogging ini memang usianya terbilang baru. 

Tujuan Medium 

cara membuat blog di Medium
Medium

Evan Williams si pembuat Blogger dan Twitter mendirikannya tahun 2012 lalu. Ia tidak butuh waktu yang lama untuk melejitkan wadah menulis ini di dunia maya. Dalam waktu singkat, Medium kebanjiran pengunjung. 

Bahkan dalam sebuah artikel yang ditulis Kathryn Nave di Wired.co.uk pada tahun 2016, Medium dilaporkan sudah mengumpulkan 25 juta pengunjung bulanan. Tidak tanggung-tanggung, pendapatan platform baru itu telah menembus $82 juta. Itu di tahun 2016, lho! 

Tapi seperti apa sebenarnya Medium itu. Mengapa begitu cepat melesat tinggi? Pada dasarnya, Medium menjalankan dua fungsi sekaligus. Ia menjadi wadah untuk ngeblog dan juga bersosial media. Ibarat Twitter yang tanpa batasan karakter hurufnya. 

Kita bisa menulis sepanjang apapun dengan memasukkan beragam konten di dalamnya. Tapi meski mirip blog, auranya jauh berbeda. Karena mereka punya fitur trending topik, ada kolom penulis dan yang punya akun bisa saling mengikuti. Miriplah dengan Twitter. Tapi bukan Twitter. Bukan juga blog sepenuhnya. Ia di tengah-tengah. Makanya diberi nama Medium. Soal mengapa ia bisa dengan cepat melejit itu karena fiturnya memang menyenangkan. 

Saya sendiri sudah main Medium sejak pertama kali mendarat di Indonesia. Pertanyaannya, mengapa ada orang yang suka menulis di Medium ketimbang blog yang bisa dikelola sendiri seperti Blogspot atau WordPress? 

Mengapa Menulis di Medium 

Kenapa menulis blog di Medium? Irfan Maulana Software Engineer di Bizzy Indonesia menulis jawabannya: 

  • Editor yang nyaman Buat saya seorang penulis, editor Medium adalah salah satu yang termudah (*meskipun bukan terlengkap secara fitur) untuk digunakan. Saya bisa menulis dengan santainya tanpa peduli akan seperti apa hasil akhir tampilannya. Saya cukup fokus pada konten tulisan yang saya akan buat. Ini tentu memangkas banyak hal yang harus saya urus bila memutuskan untuk menulis di blog pribadi saya. 
  • Tampilan yang bersih Sebagai pembaca Medium, saya merasa nyaman ketika membaca berbagai artikel di situs ini. Maka ini juga yang menjadi alasan saya menulis di Medium. Kalau saya saja nyaman ketika membaca, berarti ketika saya menulis di Medium sayapun berharap hal yang sama akan didapatkan oleh pembaca artikel saya. 
  • Pembaca yang lebih banyak Salah satu hal yang susah (*sangat susah seringkali) adalah bagaimana kita mengundang orang lain untuk membaca tulisan kita. Di Medium hal ini bisa lebih mudah. Orang-orang mendapatkan berbagai artikel yang sesuai dengan topik yang diikuti. Belum lagi kemampuan untuk menulis di Publikasi Medium dimana kita bisa menyampaikan tulisan kita ke pembaca yang lebih masif (*biasanya) dengan artikel yang tetap berafiliasi dengan akun pribadi kita. 
  • Fokus menulis, bukan mengurus Ini hebatnya platform seperti Medium. Kita hanya fokus pada tulisan, bukan utak-atik koding dan sebagainya. Anda cukup menulis dan biarkan Medium bekerja. Secara umum, saya sependapat dengan Irfan Maulana. Pendapat pribadinya juga saya rasakan. Saat mulai menulis di Medium, yang harus kita pikirkan hanyalah konten. Bagaimana membuatnya menarik dan banyak orang suka. 

Mendapatkan Uang dari Medium 

cara mendapatkan uang dari Medium
cara mendapatkan uang dari Medium

Namun lama-lama saya bosan juga. Hahahaha..... dasar user blogspot, susah diajak maaen Medium. Jujur aja, salah satu alasan saya lebih suka main Wordpress atau Blogspot adalah selain ngasah diri juga ngasih duit. Tapi itu ga sepenuhnya benar. 

Well, kamu bisa simak jawaban Bagus Ramadhan ini: 

Medium dibangun berdasarkan semangat untuk memperbaiki internet agar tidak terpaku dengan jumlah traffic dan iklan. Alasan ini merupakan alasan utama mengapa Evan Williams membuat platform seperti Medium. 

Pendekatan yang kemudian dilakukan oleh Medium untuk memperbaiki kualitas konten di internet adalah dengan memberikan insentif bagi para penulis di Medium lewat jumlah claps (tepuk tangan). Semakin banyak claps, seorang penulis akan semakin banyak mendapatkan bagi hasil dari uang langganan para member premium di Medium. 

Member non-premium sendiri akan selalu terkena batasan membaca konten premium (konten berbintang) di Medium sebanyak tiga kali dalam satu bulan. Alasan ini pula yang membuat Medium melarang bentuk-bentuk promosi marketing yang tidak dikemas dalam narasi yang baik.

Medium sangat benci dengan konten promosi spamming yang umumnya banyak ditemui di platform lainnya. Itu artinya para writer di Medium tetap bisa dapat duit. Namun sampai tulisan ini dibuat, nampaknya yang paling merasakan benefitnya adalah para writer dari luar negeri yang menggunakan Bahasa Inggris. 

Intinya, para penulisnya juga tetap bisa dapat penghasilan. Saya juga belum tahu berapa hitung-hitungan pendapatan jika jadi penulis yang populer di Medium. 

Tapi untuk jadi member premium bayarannya memang tidak murah. Mulai $5 sampai $50 setahun. Tujuan mulianya memang agar konten yang dihasilkan memang berkualitas. Tidak sembarangan seperti yang menerpa Blogger dan WordPress. Jadi seorang blogger Medium, seharusnya menciptakan konten yang bermutu tinggi baru bisa dapat claps. Coba bandingkan dengan kamu yang membuat blog dari nol sampai menghasilkan, kira-kira besar mana tantangannya?

Tapi bukannya itu sama saja? Selain itu sejauh mana pembaca mau menjadi member premium dengan iuran seperti itu? Khususnya bagi pembaca model warga negara +62? Tapi itu adalah rahasia dari Medium. 

Memang di luar negeri, banyak orang yang rela jadi member premium. Mungkin di Indonesia, hal itu bisa juga. Namun entah berapa tahun lagi. 

Cara Membuat Akun di Medium 

Lalu bagaimana cara membuat akun di Medium? Gampang banget. Ikuti langkah berikut ini : 

  1. Kalian cukup mengunjungi Medium.com dan mengklik tombol Get Started di pojokan kanan atas. Kamu hanya perlu membekali diri dengan akun Google atau Facebook. Setelah itu login dengan memilih salah satunya. 
  2. Masukkan pasword dan akan muncul ucapan selamat datang di Medium. Kami tinggal klik Dive in.
  3. Kemudian akan muncul pilihan topik yang mewakili atau akan kamu buat nantinya di Medium. Mirip G+ dulu.
  4. Lalu klik Start Reading. 
  5. Mulai Menulis di Medium.

Silahkan gunakan sosial media rasa bloging ini sepuasanya. Tapi buat kamu yang ingin membagi ide dan konten, kamu klik saja foto profil mu di pojok kanan atas. 

Lalu klik tab New Story. Selanjutnya, akan terbuka arena untuk ngedit dan menulis. Jangan kaget ya Anda. Tampilannya emang simpel banget. Yang ada hanya tulisan Title dan satu tombol +. Memang seperti itu. Sangat sederhana, tapi cobalah untuk mempelajari. Mudah kok. Dan dijamin kamu malah akan ketagihan. 

Tampilannya juga elegan. Ini cocok buat yang tidak suka ribet utak-atik template. Medium sangat cocok buat kalian yang niatnya memang ngeblog agar tulisannya dibaca orang-orang, tanpa harus pusing ngurusin SEO dan segala macamnya. Fokusnya hanya pada untuk siapa Anda menulis. Untuk penulis yang mementingkan kualitas, saya yakin Medium bisa jadi solusi. 

Soal trafik pun bukan kendala, karena pengunjung Medium sangat berlimpah. Tapi tentu, kontenmu harus berkualitas dan menarik dulu sebelum kebanjiran pengunjung. 

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

1 komentar untuk "Cara Membuat Blog di Medium"