Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kenapa Sebagian Masyarakat Membenci Orang Cina

Orang Cina di Indonesia - Kenapa sebagian masyarakat pribumi membenci orang Cina. Apa penyebab stigma negatif yang ditujukan pada suku Tionghoa? Sampai kapan ini terus berlangsung?

Pertama, saya ingin mengungkapkan sebuah disclaimer, bahwa belum ada penelitian yang komprehensif mengenai berapa persen masyarakat Indonesia yang membenci orang Cina / Tionghoa.

Tetapi walau begitu adalah sebuah fakta bahwa ada sebagian masyarakat yang membenci orang Tionghoa. Mengapa hal ini bisa terjadi? Dan kenapa semua ini menimpa orang Cina?

Orang Tionghoa yang berjasa bagi Indonesia
Susi Susanti, atlit berprestasi keturunan Tionghoa

Saya punya banyak teman Tionghoa dari berbagai kalangan. Sebagian dari mereka kaya luar biasa, yang lain sederhana. Yang hidup susah juga ada.

Selain itu tidak semuanya lulusan perguruan tinggi mentereng. Yang cuma punya ijasah SD juga saya kenal. Jadi setidaknya saya mengenal cukup banyak orang Tionghoa dari aneka latar belakang.

Cukup mengejutkan memang bahwasannya kebencian terhadap orang Tionghoa ini berakar cukup dalam di tengah-tengah sebagian masyarakat. Dari berbagai sumber dan pengalaman saya sendiri, ternyata ada beberapa tendensi dan stigma yang melekat di dalam diri masyarakat yang dialamatkan kepada kelompok warga keturunan tersebut. Beberapa diantaranya adalah :

Orang Cina itu Pelit

Memang ada orang Cina yang pelit. Sekali lagi bukan hemat tetapi benar-benar kelewat perhitungan, tidak suka memberi dan super hebat dalam menyimpan uang.

Hal ini adalah stigma yang paling umum ada di tengah masyarakat. Di beberapa referensi, pelit juga merupakan alasan mengapa orang Cina dibenci.

Baca juga apakah benar kita butuh seorang motivator untuk memotivasi kita?

Orang Cina itu Licik

Ketika kita melihat sejarah penegakan hukum, ada banyak orang Tionghoa yang tersangkut kasus korupsi. Mereka rata-rata gemar menyuap pejabat demi memuluskan bisnis golongannya. Tentu hal ini bisa disebut licik.

Stigma ini juga beredar luas dan saya tangkap sebagai salah satu alasan bagi munculnya kebencian pada orang Cina.
Hal ini diperparah dengan kisah (mitos?) bagaimana pedagang Tionghoa mengakali timbangan dan mencurangi ukuran demi mendapat keuntungan dari pelanggannya.

Orang Cina itu Arogan

Orang Cina itu pemarah, adalah stigma yang lain yang membuat sebagian masyarakat membenci mereka. Selain kata-kata kasar dan umpatan yang keji, banyak beredar stigma bahwa memiliki majikan Cina maka hidup akan seperti di neraka.

Orang Cina itu Tertutup tidak Mau Bergaul

Mungkin ini ada benarnya tetapi tidak sepenuhnya. Rumah-rumah orang Tionghoa sangat tertutup dan selalu dijaga satpam atau anjing.

Selain itu lingkaran pergaulan mereka sebagian besar adalah dengan sesama Cina. Jarang ada pernikahan antar-suku adalah juga alasan yang membuat orang memiliki stigma anti-Cina. Ini karena warga keturunan itu dianggap sombong, tertutup dan inklusif.

Orang Cinta itu Rasis

Stigma rasis juga pernah saya tangkap dari tengah-tengah masyarakat. Mereka menganggap pedagang dan pebisnis Cina mengutamakan ras mereka. Hal ini tentu sangat disayangkan. Rasisme harus diperangi dimanapun dan kapanpun.

Kecacatan Logika

Apakah Benar Semua Orang Cina Pelit, Licik, Arogan, Tertutup dan Rasis? Dengan tegas saya katakan : Tidak. Premis yang menyatakan bahwa semua orang Cina demikian adalah salah dan cacat secara logika.

Apakah ada orang Cina yang pelit? Pasti. Orang Tionghoa arogan? Memang. Warga keturunan itu rasis? Iya. Tetapi TIDAK SEMUA dari mereka seperti itu.

Masih banyak orang Tionghoa yang baik, murah hati, gemar menolong sesama, ramah, dan memiliki rasa empati tinggi pada semua orang. Itu adalah fakta yang harusnya bisa meruntuhkan semua stigma negatif yang terlanjur mengakar kuat.

Mari kita balik logikanya. Tidak adakah orang non-Cina yang pelit, arogan, licik, tertutup dan rasis? Pasti ada. Itu semua karakter dan tidak ditentukan oleh suku bangsa atau ras.

Baca juga tutorial untuk membasmi serangga yang ada di kebun, rumah maupun tempat lainnya dengan mudah dan aman. 

Stigma Yang Terus Hidup

Satu hal yang ingin saya tekankan, tidak semua orang Cina itu buruk. Sepanjang pengalaman saya, banyak yang baik.

Tidak semua orang juga menganggap orang Tionghoa itu jelek. Contohnya saya, yang melihat mereka sama seperti saya melihat semua orang pada umumnya.

Kesalahan fatal dalam menarik premis adalah kecenderungan kita menggeneralisir. Dunia sudah berubah, Indonesia jaman now berbeda dengan seratus tahun yang lalu. Harusnya stigma ini makin kecil dan nantinya menghilang.

Baca juga cara terhindar dari sifat iri. 

Belajar Dari Bangsa Lain

Apakah hanya di Indonesia stigma atas satu kelompok ras berkembang. Tidak! Di Jerman, kebencian atas Yahudi dan Slavia disuburkan oleh pemerintahan Nazi. Masyarakat Amerika tempo dulu juga banyak yang memandang rendah warga kulit hitam. Dan di Meksiko, kaum gipsi bahkan disebut suku pemuja setan, penculik anak-anak serta pencuri ternak.

Mari kita hapuskan stigma tentang orang Cina tersebut. Tidak ada keuntungan apapun dari memendam kebencian. Justru yang ada, hidup akan terasa tertekan dan penuh rasa curiga.
Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Kenapa Sebagian Masyarakat Membenci Orang Cina"