Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Blogger Sebagai Pahlawan Literasi

Blogger sebagai pahlawan pegiat literasi masyarakatDefinisi blog adalah sebuah wadah untuk menulis di internet. Pemilik blog biasa disebut bloger / blogger ataupun narablog. 

Seorang blogger memiliki jasa besar bagi masyarakat. Sayang banyak orang yang belum menyadarinya dan bahkan memandang rendah pekerjaan ini. 

Salah satu hal yang patut disayangkan dari bangsa kita adalah kemiskinan budaya intelektual, khususnya budaya menulis. Padahal dengan menulis ada banyak manfaat yang bisa diraih. Salah satunya berpikir logis.

Hal yang demikian memang adalah sebuah rahasia umum. Bagaimana eratnya hubungan antara menulis dan berfikir logis adalah suatu hubungan sebab akibat yang berputar. Artinya, dengan menulis seseorang akan ‘dipaksa’ untuk berpikir logis. Kemudian setelah ia mampu berpikir logis, ia tak akan berhenti untuk menulis.

Berpikir Logis

peran blogger dalam masyarakat
blogger pahlawan literasi

Sejatinya tulisan adalah upaya dari manusia untuk mengorganisir pemikirannya. Sebagai contoh, ada seseorang yang ingin menulis mengenai Jakarta. Ia tidak serta merta memberondong kertas atau layar dengan kata-kata yang lewat bergitu saja di otaknya.

Ia setidaknya akan merenung beberapa saat, mencoba untuk mengkaitkan kata demi kata lalu kemudian lahirlah paragraf demi paragraf yang dari sana terwujud sebuah kisah.

Perkara seberapa bagus kualitas dari tulisannya ; apakah masih typo, alurnya berantakan atau boros diksi adalah perkara yang lain. Tetapi upaya intelektual ini layak untuk diapresiasi, ataupun dikritik untuk kemajuan bersama.

Lompatan Ngawur

Kita wajib berterima kasih kepada para penulis negeri ini yang masih setia bermain-main dengan kata-kata. Ketika youtube dan instagram merebut jiwa anak-anak balita melalui tontonan, para penulis masih setia untuk menyediakan karya-karya dalam bentuk literasi.

Memang negeri ini dilanda sebuah fenomena yang disebut lompatan ngawur. Belum semua rakyatnya mencintai budaya menulis, tetapi instagram dan youtube sudah membombardir.

Ini seperti bayi yang seharusnya belajar merangkak agar kokoh fondasi fisiknya tetapi sudah dipaksa berlari. Seperti buah karbitan. Inilah krisis literasi. Jangan heran jika Indonesia susah maju

Sajian audio-visual membuat bangsa ini menjadi malas membaca, dan menulis. Akibatnya kita kehilangan mata rantai peradaban yang sangat penting, yakni budaya intelektual dalam bentuk menulis.

Lihatlah bangsa-bangsa barat. Sungguh selaiknya kita iri pada mereka, yang pernah mencicipi secara masif budaya menulis surat untuk sahabatnya secara rutin, berkorespondensi antar benua dengan cucu-cucunya di benua yang lain, memperdebatkan puisi dan sajak di tempat publik, saling kritik dan adu opini di media masa serta budaya menulis hasil riset di buku diari.

Maka jangan heran buku diari orang barat bernilai mahal. Selain mahal secara sejarah juga mahal secara ekonomis.

Jasa Blogger Bagi Masyarakat

Lalu siapa yang kemudian mewarisi beban untuk meneruskan budaya menulis ini. Tidak ada lain adalah para blogger. Itulah peran blogger dalam masyarakat.

Mereka yang bukan hanya memiliki blog, namun juga memiliki sebuah beban untuk mengisi kekosongan dalam episode peradaban bangsa ini. 

Setelah para empu menggubah Ramayana, Sutasoma, Mahabarata, lalu para pujangga menulis serat dan balada, kini sekarang para blogger tampil dengan untaian kata dan kalimatnya. 

Sudah selayaknya para blogger mendapat apresiasi. Merekalah yang masih mau meneruskan budaya menulis dan saling menengok karya. 

Seringkali bahkan untuk itu mereka harus merogok kocek sendiri, harus berjuang sendiri. Maka tak salah jika blogger disebut sebagai salah satu penyokong harga diri bangsa, yang mulai meninggalkan legacy berupa literasi.

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

32 komentar untuk "Blogger Sebagai Pahlawan Literasi "

  1. kedepannya untuk anak bangsa, semoga setelah membaca artikel ini ada rasa untuk lebih rajin lagi membaca dan suka menulis, apapun itu asal positif. karena dengan menonton di youtube saja kurasa belum cukup... ditambah lagi akan melihat related video yang biasanya sudh keluar jalur pendidikan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda benar sekali. Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan juga mampir di postingan yang lain.

      Hapus
  2. duh, klo saya ngeblog cman hobby saja, nggak mo mikirin mo jadi pahlawan, wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan juga mampir di postingan yang lain.

      Hapus
  3. Pas nya sih kepada blogger yg beneran blogger.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tentu saja, dan saya yakin pasti Anda juga blogger beneran, :) Terima kasih sudah berkunjung. Silahkan juga mampir di postingan yang lain.

      Hapus
  4. Benar sekali terlebih sebenarnya ada banyak keuntungan yang didapat dari kegiatan blogging. Terima kasih sudah berkunjung.

    BalasHapus
  5. Bagus sekali ini gan, saya juga sedang merancang tulisan tentang Blogger dan literasi...tapi pembahasan nya lebih bagus ini...bisa jadi wawasan saya...terima kasih gan...
    nanti mampir juga ya gan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke gan, saling menginspirasi aja gan :)

      Hapus
  6. Menginspirasi saya untuk terus menulis

    Btw pilihan kata ente bener" jos, beberapa kata kiasan yg menurut ane bagus

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jos pake Extra enak gan, jadi extra jos :) makasi ya dah mampir, silahkan baca2 sepuas-puasnya gan! :)

      Hapus
  7. Kunjungi sagamedia.blogspot.com ya om
    Pemula nih

    BalasHapus
  8. Blog yang urlnya planltoon itu ya? Bagus kok gan, udah pro pasti nih :) saling menginspirasi ya!

    BalasHapus
  9. Semangat dimulai dari diri sendiri untuk menularkan minat nulis dan baca ke anak sendiri dan orang-orang terdekat.

    Semoga adanya profesi blogger menjadi banyak manfaat dengan menghasilkan tulisan2 informatif.

    Selamart hari blogger :)

    BalasHapus
  10. Tanpa disadari, kita sebagai blogger udah menunjang dalam meningkatkan literasi, walau memang gak mudah ya. Namun, tetep semangat yuk!

    BalasHapus
  11. Merinding saya bacanya Mas Adi. Indeed, saya setuju banget dengan banyak hal yang sudah Mas Adi tulis di atas. Sejatinya penulis adalah salah seorang pembuat sejarah. Lewat menulis kita telah meninggalkan legacy, sebuah catatan yang akan terus abadi dan dikenang. Menulis membuat kita berpikir logis dan menata pengetahuan yang pantas dibaca dan bermanfaat untuk orang banyak.

    Selamat Hari Blogger Nasional Mas Adi. Semoga kita terus produktif dan menghasilkan banyak karya literasi yang melahirkan efek baik bagi publik.

    BalasHapus
  12. Omong-omong, lompatan itu sudah terjadi sebelum YT dan IG datang. Pada zaman kejayaan TV, orang-orang juga sudah "melompati" budaya baca dan langsung masuk ke budaya nonton. Setelah datang YT, TikTok, IG, dan sejenisnya makin menjadi-jadi deh.

    Di sisi lain, banyak juga kok pegiat literasi (baca) yang memilih masuk ke YT dan TikTok untuk menyebarkan virus membaca dari sana :)

    BalasHapus
  13. Setuju banget,
    Waktu seorang teman blogger bilang bahwa masa depan blogger suram karena adanya youtube dan tiktok, saya menolak
    Asalkan kita tetap menulis, maka ketika ada orang mencari keyword tertentu, pasti blog yang muncul

    BalasHapus
  14. Jadi blogger berarti banyak baca dan banyak belajar, karena membuat tulisan juga butuh itu. Jadinya serba tahu. Saya sering tersenyum saat teman2 circle (ibu2 sekolah TK) heran kenapa saya serba tahu. Lalu saatnya lah memberikan link untuk dibaca, jadi ya sedikit banyak membuat teman membaca blog kita itu berarti sudah mempunyai peran di dunia literasi.

    BalasHapus
  15. Setuju kak, gara-gara jadi blogger, rasanya pemikiran saya jadi lebih logis. Dan bertahan di era gempuran medsos lain yang berupa video memang tidak mudah.

    BalasHapus
  16. setuju banget, walau sekarang dirasa blog udah makin sepi yaa.. semoga kita masih tetap semangat buat tebar literasi.

    BalasHapus
  17. Ah keren sekali mas sudah ngeblog sejak 2010
    Memang mas, blogger akan tetap ada selama kita rajin menulis
    Siapa lagi yang menyebarkan semangat literasi klo nggak blogger

    BalasHapus
  18. Banyak informasi dan ilmu yang saya dapatkan dari blog. Bahkan dari para blogger yang menganggap isi blognya hanya curhat. Makanya sangat penting bagi blogger untuk paham tentang literasi.

    BalasHapus
  19. Dengan adanya konten video ini, memang jadi minim literasi banget.
    Dan seringkali beberapa platform malah jadi sumber yang paling tidak bisa dipercaya.
    Penting banget untuk memperkuat budaya literasi, minim untuk diri sendiri. Lalu menyebarkan ke orang lain dengan menulis berdasarkan fakta.

    BalasHapus
  20. Dihadapkan benturan youtube, reel, tiktok, aku masih yakin tetap banyak pembaca yang mencari informasi melalui blog, asalkan blog bersih tampilannya, gak ketumpuk iklan, uraian jujur, dan senasib. Yang bikin males baca karena susunan katanya gak nyaman dilihat, akhirnya lebih milih nonton video aja

    BalasHapus
  21. jadi makin semangat nulis blog diantara gempuran era video, semangat blogging, selamat Hari Bloger Nasional 2023. Ayuk kembali menulis dan mengisi blognya.

    BalasHapus
  22. Bangga banget baca tulisan ini. Ketika banyak content creator baru yang memilih YouTube, Tiktok, dan platform lainnya, saya bakal tetap setia menjadi Blogger dan tetap menulis meski tulisannya pake tanda kutip 😂

    BalasHapus
  23. Yeayy..semoga kita semua bisa terus berkarya, menciptakan tulisan yang bisa menjadi jejak digital yang baik, bahkan ketika kita sendiri sudah tiada, blog kita tetap memberikan manfaat bagi banyak orang.

    BalasHapus
  24. Ah iya benar. Dulu sebelum internet merata ke pelosok nusantara, saya penghobi surat menyurat, berkorespondensi, punya banyak sahabat pena. Saya juga mengoleksi banyak perangko yang sekarang hanya disimpan sebagai kenangan masa muda. Untungnya hobi menulis masih tersalurkan lewat menulis blog.

    BalasHapus