Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Persamaan Antara Kapitalisme dan Komunisme

Banyak orang hanya mempertentangkan antara dua ideologi besar ini: kapitalisme dan komunisme. Padahal jika dilihat dari berbagai sudut, ternyata keduanya punya persamaan yang hakiki.

Ini tentu sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, mengingat bahwa dalam catatan sejarah umat manusia, khususnya sejak abad 18 hingga sekarang ini, kapitalisme dan komunis serta sosialisme adalah dua rival yang masih dianggap saling berhadapan.

Cina, sebuah negeri sosialis paling sukses dalam sejarah, terus membuntuti Amerika Serikat, Jerman dan Perancis dalam hal kesejahteraan, menjadi contoh paling nyata bagaimana kapitalisme dan komunisme bisa dipadukan demi kepentingan negara.

Industri negeri itu berkembang luar biasa. Produk-produknya merajai pasar internasional, sementara itu demokrasi tetap didikte oleh Partai Komunis Cina yang hingga saat ini masih merupakan kekuatan politik terkuat dan satu-satunya di negeri itu.

Membedah Tujuan Kapitalisme dan Komunisme

kapitalisme dan komunisme
kapitalisme dan komunisme

Ketika kita membicarakan dua ideologi tersebut, baik dalam ranah politik, sosial ataupun ekonomi, maka kecenderungan yang ada adalah saling menabrakkannya. 

Lalu bagaimana jika kita melakukan pendekatan yang berbeda, apa hasil yang akan diperoleh? Ternyata cukup menarik, yakni terdapat banyak benang merah antara keduanya.

Kapitalisme dan Komunisme sama-sama ingin menciptakan kesejahteraan.

Ini adalah premis yang pertama, dimana kedua ideologi ini masing-masing mengaku bermuara pada satu tujuan yang sama, yakni kesejahteraan umat manusia.

Kapitalisme berusaha menciptakan pasar bebas dimana pada akhirnya masyarakat sendiri yang menentukan apa yang mereka inginkan, butuhkan atau jual. 

Kapitalisme menolak keras adanya sosok yang menjadi pengatur dalam perputaran roda ekonomi, karena hal itu akan berpotensi menghadirkan kolusi yang memperkaya satu pihak saja.

Di dalam kapitalisme, semua orang berkesempatan untuk berkompetisi untuk menjual, membeli, mendapatkan atau menciptakan peluang-peluang kesejahteraan baginya.

Sebenarnya komunismepun tak jauh berbeda. Dalam ekonomi sosialis yang pernah diterapkan beberapa negara Eropa Timur, rakyat dijanjikan kesejahteraan melalui pembagian aset dan sarana tertentu dimana nantinya Partai Komunis akan membagikan kue keuntungan kepada seluruh elemen masyarakat.

Tujuan penciptaan model ekonomi sosialis adalah untuk memastikan bahwa rakyat, siapapun dan apapun latar belakangnya, mampu mencapai kesejahteraan melalui aksi kerja sama kolektif dimana kebutuhan dasar mereka dipenuhi oleh Partai, melalui negara atau langsung.

Meski demikian, nampak jelas bahwa keduanya mengalami kegagalan. Keduanya gagal untuk menjalankan sistem ekonomi yang murni sehingga harus mengadopsi satu dengan yang lain: 

  • Kapitalisme murni hanya akan memunculkan raksasa-raksasa bisnis yang pada akhirnya menciptakan monopoli. Dalam titik ini, kapitalisme gagal memastikan terciptanya sebuah kompetisi yang sehat bagi semua.
  • Komunisme yang terlalu terpusat pada kediktatoran proletariat hanya akan memunculkan keengganan untuk berkreasi, termasuk juga sistem yang korup, apabila pucuk pimpinan Partai gagal mengemban kode etik dan kejujuran. 

Perspektif terhadap negara.

Percaya atau tidak, pada akhirnya kapitalisme maupun sosialis-komunis tidak menghendari negara terus eksis di masyarakat. Keduanya berusaha melenyapkan negara dan menggantinya dengan satu masyarakat global yang saling terhubung.

Kapitalisme menyerukan pengurangan bahkan juga penghapusan peran negara dalam ekonomi pasar bebas sehingga keadilan benar-benar bisa diwujudkan. 

Komunisme mengharapkan satu masyarakat sosialis di seluruh bumi yang tidak tersekat oleh semangat nasionalis apapun karena menganggapnya sebagai bagian dari borjuisme.

Kompetisi Semu

Perang antara blok komunis melawan kapitalis sudah usai. Sekarang semua pihak tidak peduli pada ideologi, namun semata-mata pada keuntungan dan kepentingan. 

Adi, penulis Catatanadi.com

Kita hidup di jaman post-modern, dimana sudah tidak tepat untuk terus mempertahankan sisa-sisa era perang dingin, termasuk juga rivalitas kapitalisme melawan sosialisme-komunis.

Komunisme sudah tumbang di Rusia dan Cina telah memasuki babak baru, yakni mengawinkan kapitalisme dan komunisme.

Sementara itu di negara-negara Eropa, muncul sistem Sosial Demokrat, yang menghasilkan pemerintahan yang jelas sosialis namun dengan tetap berakar pada kapitalisme. 

Amerika Serikat sebagai bapak borjuisme sedunia juga beberapa kali masuk ke dalam pasar dan tentu saja hal ini bertentangan dengan kapitalisme puritan. 

Dunia sudah berubah. Kini bukan ideologi yang menjadi panglima, tetapi kepentingan. Apapun itu, asal memberi keuntungan, pasti akan dirangkul. 

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Persamaan Antara Kapitalisme dan Komunisme"