Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Apa itu Sosialisme?

Sosialisme terus menerus dipelajari, baik oleh para pendukung maupun penentangnya. Ideologi ini jelas adalah salah satu musuh besar dari kapitalisme, meski pada kenyataannya pemerintah di negara-negara yang mengaku kapitalis juga menerapkan beberapa prinsip fundamental sosialis.

Katakanlah dalam hal penyediaan layanan publik dan tunjangan pensiun, dimana hal ini merupakan unsur utama dari ekonomi barat yang memuja individualisme dan pasar bebas yang kompetitif.

Perjalanan panjang dari ideologi kiri yang sering dikaitkan dengan komunisme tersebut memang sudah cukup panjang. Bukan hanya dari para pemikir yang cenderung ilmiah dan tidak terlalu suka pada agama, ternyata dalam ajaran kepercayaan dan agama, nilai-nilai luhur sosialis juga banyak sekali ditemukan. Misal dalam kekristenan.

Banyak pihak menilai komunisme bersama sosialisme sudah bangkrut seiring dengan datangnya abad 21. Kapitalisme menang telak. Bubarnya Republik Sosialis Uni Soviet menjadi indikatornya. Selain itu banyak negara-negara kiri yang tadinya bahkan menjadi penyokong Internasionalisme maupun Pakta Warsawa malah sekarang berlomba-lomba mendaftar masuk NATO

Benarkah sosialisme sudah hancur dan tidak laku lagi? Atau sebenarnya ia hanya tertidur sejenak untuk kemudian bangkit dan menjadi kekuataan raksasa dunia lagi?

Pengertian Sosialisme

lambang sosialisme
sosialisme

Memahami sosialisme maka juga harus mempelajari bagaimana ideologi ini tumbuh berkembang seiring dengan perjalanan sejarah umat manusia. Peradaban manusia yang paling awal ternyata juga menyimpan benih-benih sosialisme.

Secara umum definisi sosialisme adalah sebuah ideologi, sistem ekonomi dan pandangan politik yang mementingkan kolektivitas, termasuk dalam alur ekonomi dan penguasaan sumber daya dengan tujuan untuk mengeliminasi dominasi kepemilikan pribadi dan penindasan dari kelas borjuis atas kelas pekerja.

Jika melihat atau mendengar sekilas definisi di atas, harusnya semua orang setuju bahwa tujuan utama dari ideologi ini cukup baik, yakni mengurangi kesenjangan sosial, eksploitasi masyarakat kelas bawah serta mengontrol individualisme agar tidak terjadi perbudakan dan penindasan dari orang kaya kepada kaum pekerja dan petani.

Dalam sistem sosialisme murni, negara benar-benar berperan sebagai pengontrol segalanya dan kepemilikan sumber daya produksi akan diatur secara ketat. Ini tentu saja beresiko menghadirkan penindas baru, yakni negara.

Namun dalam prakteknya, banyak pemerintahan dan negara kiri yang justru gagal mencapai itu semua. Bahkan yang ada, mereka memunculkan diri sebagai pemerintah yang otoriter, korup, menghisap rakyat demi kepentingan sendiri dan berkomplot dengan para kapitalis lainnya. 

Latar Belakang Sosialisme

Setelah era feodalisme, dimana para raja dan bangsawan tidak bisa lagi menindas rakyat, maka muncullah era kapitalisme. Era ini ditandai dengan munculnya kaum borjuis yang berhasil menguasai alat produksi, alur distribusi dan sumber daya alam.

Kaum borjuis mendirikan banyak pabrik dan perusahaan. Untuk membuat pabrik berjalan, mereka memanfaatkan rakyat agar bekerja untuk mereka. Inilah yang kemudian menjadi latar belakang lahirnya kaum proletar atau kelas pekerja. 

Kelas pekerja ini diupah dengan murah namun tenaganya terus-menerus dihisap. Mereka pada akhirnya tidak mungkin bisa memperbaiki ekonomi karena terus menerus dihisap oleh para borjuis.

Sosialisme ingin menghancurkan itu semua. Paham ini percaya bahwa pertentangan kelas harus dihapuskan, termasuk juga menghapus kelas itu sendiri.

Ideologi ini mencakup tiga spektrum utama, yakni ekonomi, sosial-budaya dan politik. Dalam sosialisme, negara muncul sebagai pengatur agar para industrialis dan kaum borjuis tidak lagi bisa sewenang-wenang.

Apa yang ditawarkan oleh sosialisme tentu saja disambut oleh kelas pekerja. Itu sebabnya ujung tombak dalam setiap revolusi politik untuk mendirikan pemerintahan baru yang sosialistik bertumpu pada massa buruh. 

Partai-partai sosialis juga pada umumnya punya kedekatan dengan serikat pekerja. Hubungan keduanya terbentuk sudah sangat lama, khususnya sejak sosialisme dan komunisme mulai bangkit di akhir abad 18. 

Prinsip Dasar Sosialisme

Ada beberapa hal yang menjadi prinsip dasar sosialisme secara umum. Meski pada awalnya kelompok kapitalis yang sering diwakili Amerika Serikat sangat alaergi pada ideologi ini, namun kenyataannya aspek-aspek sosialisme juga terlihat jelas dalam kebijakan negera-negara barat. Termasuk Amerika Serikat. 

  • Percaya pada sistem ekonomi sosialis atau kolektif, dimana negara mengatur semua aspek perekonomian secara mutlak.
  • Mementingkan kepemilikan secara kolektif daripada kepemilikan pribadi.
  • Percaya pada kediktatoran proletariat, yakni pemerintahan oleh kaum buruh.
  • Pemegang kebijakan adalah partai sosialis / partai buruh.
  • Menjalankan sistem ekonomi terpusat yang berarti melawan adanya kemungkinan munculnya pasar bebas.
  • Kebutuhan dasar dan kesejahteraan harus terbagi secara merata kepada seluruh lapisan masyarakat. 

Tujuan Sosialisme

Memandang sosialisme haruslah bijak. Ini karena selain adanya banyak variasi, masing-masing juga punya tujuan yang berbeda.

Pada umumnya sosialisme bertujuan untuk membagi kesejahteraan bersama kepada semua umat manusia melalui kontrol yang bersifat absolut maupun semi-absolut yang dilakukan oleh negara.

Meski demikian beberapa varian sosialis percaya bahwa kerja-sama antara kelas pekerja dan pemilik modal sangat dimungkinkan, sehingga campur tangan negara tidak perlu seketat itu.

sosialisme adalah sebuah ideologi, sistem ekonomi dan pandangan politik yang mementingkan kolektivitas, termasuk dalam alur ekonomi dan penguasaan sumber daya dengan tujuan untuk mengeliminasi dominasi kepemilikan pribadi dan penindasan dari kelas borjuis atas kelas pekerja.

Sejarah Sosialisme 

Perkembangan paham sosialisme cukup unik. Jika digambarkan oleh kurva, maka bisa dikatakan tahun 1900 sampai 1980 adalah era keemasan. Setelah itu, satu persatu kekuatan kiri bertumbangan dan menyisakan hanya segelintir saja.

Sosialisme Sebelum Abad 19

Ide-ide mengenai kesetaraan sosial, penolakan terhadap eksploitasi serta pemerintahan oleh rakyat sebenarnya sudah ada jauh sebelum Uni Soviet, negara sosialis yang pertama berdiri.

Pada 1848, terjadi revolusi hampir di semua kota-kota besar di Eropa. Paris, Berlin, Vienna dan masih banyak lagi bergejolak. Meski masih jauh dari apa yang dinamakan revolusi sosialis, tetapi peristiwa inilah yang menandai adanya suatu gelora dari rakyat miskin untuk tidak mau ditindas lagi. 

Pada tahun 1871, Komune Paris didirikan. Marx menyebutnya sebagai pemerintahan kelas pekerja pertama di dunia. Meski pada dasarnya keadaan di Paris terlalu chaos untuk bisa disebut pemerintahan, tetapi apa yang terjadi di sana menginspirasi banyak orang mengenai pengambilalihan kekuasaan oleh rakyat, khususnya kelas pekerja. 

Internasional Pertama

Kaum revolusioner dari berbagai sekte politik berkumpul di Inggris pada 1864. Mereka kemudian merumuskan berbagai keputusan, termasuk mendirikan organisasi kelas buruh sedunia. Inilah Internasional Pertama. 

Namun sayang sekali pada momen itu pula, selain kaum berpengaruh beraliran kiri berkumpul, mereka juga terpecah. Perpecahan terjadi antara Karl Marx dan pengikutnya melawan tokoh berpengaruh lain, yakni Bakunin.

Pada Kongres Hague, Marxis dan Anarkis berpisah. Mikail Bakunin dan kaum anarko yakin bahwa partai Marxis akan berkembang dan menjadi penindas baru. Sebaliknya, Marx juga mengatakan hal yang sama untuk Bakunin.

Perpecahan ini sering disebut sebagai perpisahan Merah dan Hitam. Merah merujuk pada kaum sosialis yang mengikuti Karl Marx, sedangkan Hitam merepresentasikan kepada kaun Anarko.

Internasional Kedua

Pada 1889 diselenggarakan pertemuan akbar untuk membentuk Internasional Kedua dengan nama resmi Sosialis Internasional. Ini adalah federasi partai-partai sosialis dan komunis minus kaum anarko dan sindikalis.

Ini adalah Internasinal terakhir, karena pada Internasional Ketiga banyak pihak tidak ikut mengingat itu dibentuk oleh Stalin yang oleh beberapa kalangan dicap sebagai sosok yang sangat otoriter. 

Revolusi Rusia

Revolusi Rusia 1917 adalah peristiwa penggulingan kekuasaan Tsar dan menggantinya dengan sistem yang baru. Gerakan ini terdiri dari dua momen utama, yakni Revolusi Februari dan Revolusi Oktober.

Revolusi Februari berhasil menghancurkan kekuatan feodal kerajaan Rusia dan menggantinya dengan Pemerintahan Sementara yang dipimpin oleh Pangeran Lvov dan diteruskan oleh Karensky. 

Revolusi Oktober adalah gerakan untuk menghancurkan sisa-sisa kerajaan Rusia dan mendirikan sebuah negara komunis peratma di dunia, yakni Uni Soviet. Tokoh utama dari Revolusi Oktober adalah Vladimir Lenin dan Leon Trotsky. 

Revolusi Rusia atau pendirian USSR menjadi penting karena inilah awal mula kaum komunis bisa mengambil alih sebuah negara dengan sempurna. Pemerintahan di bawah Partai Bolshevik kemudian didirikan dan lambat laun, Uni Soviet berkembang dengan masuknya negara-negara tetangganya menjadi bagian dari Federasi tersebut. 

Negara Sosialis di Eropa Timur

Komunisme kemudian berkembang secara luar biasa meski banyak pihak berusaha membendungnya. Di Jerman yang sebenarnya juga merupakan tanah kelahiran ide-ide sosialis juga bisa dikatakan sebagai basis sosialisme. Namun Hitler dan Partai-nya berhasil membendungnya. Bahkan Jerman kemudian menjadi sebuah negara Fasis yang sangat membenci sosialisme - komunisme. Salah satu buktinya adalah dengan digelarnya operasi Barbarosa yang bertujuan menguasai Eropa Timur dan menghancurkan komunisme di Rusia. 

Pada Perang Dunia II, khususnya di Eropa, Jerman berhasil menguasai nyaris setengah Eropa. Namun serangan balik dari Uni Soviet yang dipimpin oleh Stalin berhasil membalikkan keadaan. Jerman makin kalut setelah Amerika Serikat turun tangan. Stalin sendiri adalah penerus Lenin dalam daftar pemimpin Uni Soviet sejak negeri itu berdiri.

Kekalahan pihak Poros akhirnya menghasilkan apa yang dinamakan perang dingin. Ini karena USSR berhasil membentuk pemerintahan sosialis di negeri-negeri Balkan, Slavia hingga Polandia. Pada perkembangan selanjutnya muncul negara-negara sosialis yang berkiblat pada Uni Soviet, seperti : 

  • Albania
  • Yugoslavia
  • Polandia
  • Bulgaria
  • Hunggaria
  • Romania
  • Jerman Timur

Sedangkan di Asia, muncul pula negara-negara komunis, antara lain Mongolia dan Cina. Korea terbagi menjadi dua, yakni Korea Selatan yang dipengaruhi AS dan Korea Utara yang disokong kelompok Marxis.

Kebangkitan Sosialisme 

Pada 1940-1980, banyak negara yang terlibat konflik internal akibat terjadinya rebutan pengaruh antara pihak komunis dan kelompok yang didukung AS. Vietnam, Laos dan Kamboja kemudian jatuh ke tangan komunis. 

Di Amerika Latin, meski hanya Kuba yang menjadi komunis, namun kekuatan kaum kiri juga muncul di hampir semua negara. Tokohnya adalah Castro dan Che Guevara

Di Afrika, beberapa negara juga mengalami pergolakan hebat menuju sosialisme, antara lain Etiophia dan Republik Demokratik Kongo. Dalam sejarah bangsa Indonesia, juga pernah ada partai komunis yang cukup ternama yakni PKI meski paska kejadian 65 partai ini hancur lebur. 

Kemunduran

Tidak ada yang menyangka Uni Soviet ternyata kemudian runtuh. Efek domino yang terjadi sungguh luar biasa. Setelah sebelumnya Jerman Timur bubar, negara sosialis lain menyusul. Di Eropa Timur kini tidak ada satupun negara sosialis yang tersisa. 

Sosialisme Saat Ini

Memang pada dasarnya hanya ada lima negara sosialis yang tersisa, yakni RRC, Laos, Vietnam, Korea Utara dan Kuba. Namun bisa dikatakan sosialisme justru berkembang pesat di jantung peradaban barat, khususnya di Skandinavia dan Amerika Serikat.

Cina yang sekarang bukan Cina yang sakit-sakitan dan miskin. Negeri dengan penduduk terbesar di dunia itu sudah melesat jauh. Ekonomi mereka mulai mengejar Amerika Serikat. Industrialisasi berjalan besar-besaran. Kota-kota maju pesat. Inovasi di bidang teknologi juga mengagumkan. Dan uniknya semua itu terjadi di sebuah negeri sosialis yang masih diperintah Partai Komunis.

Apa yang terjadi di Cina jelas merupakan sebuah kemajuan pesat. Ini menandakan bahwasanya sosialisme tak melulu bergandengan dengan kemiskinan, keterbelakangan ataupun ketertinggalan. 

Fakta Unik : Privatisasi di Negara Sosialis

Beberapa negara yang tetap memegang teguh komunisme dan ekonomis sosialis, terjadi perubahan yang mendasar. Mereka mulai menerima beberapa pendekatan kapitalis. Kuba misalnya.

Sejak beberapa dekade ini, negeri yang pernah dipimpin oleh Fidel Castro tersebut mulai melakukan privatisasi, yakni proses perubahan kepemilikan badan usaha dari negara kepada swasta. Hal ini semakin luas dilakukan memasuki tahun 2021.

Vietnam dan Cina juga makin ramah terhadap investor asing. Ini semua tentu saja merupakan fakta bahwa sosialisme murni yang menentang pasar bebas tidak akan bisa bertahan. 

Kebangkitan sosialisme juga pernah terjadi di Amerika Latin. Dimulai dengan munculnya sosok Hugo Chaves yang meski tidak mengubah Venezuela menjadi komunis, tetapi mengadopsi ide-ide sosialistik. Kemudian disusul menangnya partai-partai pengusung sosialisme di Brazil, Nikaragua, Ekuador, Bolivia dan Argentina. 

Terbaru, kaum muda Amerika rasa-rasanya juga mulai tertarik dengan sosialisme, khususnya Eurososialisme dan Sosialisme Baru. Tokoh yang cukup ternama mempromosikan ini adalah Senator Bernie Sanders. 

Istilah sosialisme semakin mengemuka pada Pemilu 2020. Donald Trump dan kaum konservatif menjelaskan bahwa Amerika adalah negara kapitalis dan tidak akan jadi sosialis. Tetapi faktanya banyak kaum muda mulai tertarik dengan ini.

Ada dua kelompok sosialis terbesar di AS, yakni Partai Sosialis Amerika Serikat dan Demokratik Sosialis Amerika. Tidak ada satupun tokoh dari kedua organisasi itu yang jadi Presiden, mengingat Joe Biden maupun Harris adalah tokoh dari Partai Demokrat yang tentu bukan partai pro-sosialisme. 

Jenis-Jenis Varian Sosialisme

Seiring berjalannya waktu, ideologi sosialisme berkembang menjadi banyak aliran dan mazhab. Beberapa masih saling terkait namun ada yang benar-benar terasa berbeda. 

Komunisme

Dalam sudut pandang tertentu, komunisme lahir dari sosialisme. Meski begitu, dalam komunisme sendiri terbagi menjadi beberapa aliran, seperti Marxis-Leninis, Juche, Maois, Stalinisme dan Euro-komunisme. Untuk lebih lengkapnya silahkan baca artikel tentang Komunisme dan Penjelasannya

Anarkisme

Anarkisme berpegang erat pada ide-ide dari Bakunin. Sama seperti komunis, Anarkisme juga terdiri dari berbagai aliran, misal Sindikalis, Anarko-komunis hingga yang paling terdengar unik, yakni anarko-kapitalis.

Sosial Demokrat

Sosial Demokrat menjadi landasan bagi banyak pemerintahan di Eropa, khususnya wilayah Nordik. Mereka tetap berlandaskan free-market dan liberisme, namun juga mengadopsi banyak praktek sosialisme. 

Sosialisme Kristen

Gerakan sosialis yang berlandaskan pada ajaran Kristen cukup banyak. Salah satu bentuk ideologi ini yang paling terkenal adalah Gerakan Teologi Pembebasan yang populer di Amerika Latin dimana banyak ditemui negara-negara mayoritas Katolik. 

Ekologi-Sosialis / Eco-socialism

Merupakan sebuah paham dan gerakan yang menggabungkan sosialisme dengan kepedulian pada isu-isu lingkungan. Perkembangan ideologi ini cukup menarik untuk diikuti karena mereka banyak melakukan aksi langsung dimana melawan kebijakan pemerintah dan korporasi besar.

Tentu masih banyak lagi varian yang ada. Namun masing-masing memiliki benang merah yang sama, yakni sama-sama memperjuangkan terbentuknya masyarakat tanpa penindasan. 

Utopia Semata?

Salah satu opini populer tentang sosialisme adalah bahwa ini merupakan idealisme belaka yang tidak mungkin diwujudkan. 

Mengekang kebebasan pribadi atas nama kolektivitas jelas melangkahi natur manusia yang memang ingin kaya dan mengembangkan kehendak bebasnya.

Pun demikian contoh-contoh negara yang pernah memeluk sosialisme juga gagal satu persatu mempertahankan eksistensinya karena digulingkan rakyatnya sendiri.

Apakah memang sosialisme hanyalah khayalan belaka? Atau jangan-jangan sebenarnya kita memang tidak bisa menjadi manusia yang kolektif jika membicarakan tentang kekuasaan? Biarlah waktu yang menjawab. 

Sumber referensi : 

  • https://en.wikipedia.org/wiki/Socialism
  • https://www.investopedia.com/terms/s/socialism.asp
  • https://www.thoughtco.com/a-definition-of-socialism-3303637
  • https://www.sciencedirect.com/topics/social-sciences/socialism
  • https://www.studioatao.org/socialism

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Apa itu Sosialisme?"