Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Sejarah Perang Dingin

Perang dingin atau Cold War merupakan perseteruan antara Amerika Serikat dan sekutunya dengan Uni Soviet beserta negara-negara komunis yang ada di bawah naungannya.

Periode perang dingin bisa dikatakan mulai muncul sejak kekalahan Jerman pada Perang Dunia II hingga bubarnya Uni Soviet dan hancur leburnya komunisme di Eropa.

Sangat menarik melihat bagaimana penyebab terjadinya perang dingin termasuk juga akibat yang ditimbulkannya. Terlebih lagi ketika menyadari bahwa ternyata sisa-sisa rivalitas perang dingin tersebut belum sepenuhnya hilang dan bahkan bisa menguat di masa depan. 

Penyebab Perang Dingin

sejarah perang dingin
Perang Dingin

Tidak boleh ada dua raksasa. Itulah mungkin adegium yang tepat untuk menggambarkan rivalitas dua negara terkuat di dunia, Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Dua negara tadi jauh melampaui para negara yang sebelumnya menguasai dunia, yakni Inggris, Perancis dan Austria-Hunggaria.

Amerika Serikat berhasil muncul menjadi negara yang kuat karena para pesaingnya sedang hancur lebur paska WW2. Seperti diketahui, hanya Amerika Serikatlah negara kuat yang wilayahnya tidak diserang negara Poros pimpinan Jerman.

Perang juga membuat ekonomi Amerika Serikat melambung. Intinya karena WW2, negara Paman Sam itu menjadi makin kaya. 

Mereka juga menempatkan pasukan di Eropa Barat, Asia, dan wilayah lain sebagai wujud penguasaan secara halus. 

Uni Soviet adalah negara yang mucul dari revolusi komunis Rusia. Negeri yang didirikan oleh Vladimir Lenin itu adalah pemenang sejati PD2. Mereka mampu menguasai Berlin dan merupakan pihak yang paling menderita dalam perang.

Uniknya, berbeda dengan Eropa Barat, Uni Soviet justru bangkit paska perang besar tersebut. Bahkan dengan pengaruhnya, mereka mampu menyebarkan komunisme ke seluruh dunia. 

Perang Dingin khususnya terjadi karena beberapa hal : 

Perang ideologiHistory Crunch dalam lamannya menulis bahwa salah satu penyebab perang dingin adalah perang ideologi antara komunisme dan kapitalisme. Amerika Serikat ingin menyebarkan demokrasi, liberalisme, dan anti-komunisme kepada negara-negara di seluruh dunia. Di lain pihak, Uni Soviet ingin membentuk pemerintahan bercorak sosialis di seluruh balahan bumi.  Tentu ini merupakan kontradiksi. Pada akhirnya terjadilah persaingan keras antara dua kekuatan poros dunia baru tersebut dalam percaturan internasional.

Konflik kepentingan. Di sini, kepentingan yang dimaksud sangat luas, termasuk ekonomi, politik dan sosial.  Amerika Serikat berkepentingan untuk menjaga wilayahnya dan wilayah yang berada dalam pengaruhnya. Untuk itu mereka aktif menghancurkan kekuatan politik yang berbau kiri. Selain itu Ameriak Serikat juga punya kepentingan membentuk ekonomi global berbasis pasar bebas. Tentu hal ini bertentangan dengan Uni Soviet. 

Perlombaan teknologi. Kedua negara menjadi pelopor kemajuan teknologi. Selain di bidang teknologi, ciri dari perang dingin adalah perlombaan di bidang persenjataan nuklir atau nuclear arms race

Dalam salah satu kontennya, Study.com menjelaskan mengenai nuclear arms race sebagai kompetisi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dalam hal superioritas di bidang nuklir yang terjadi selama perang dingin (cold war) berlangsung. 

Uni Soviet sebenarnya mengungguli Amerika di banyak hal, namun lama kelamaan negeri ini mengalami kemunduruan, khususnya menjelang kehancurannya. 

Ancaman Perang Dunia III

Selama periode perang dingin, dunia berkali-kali terancam perang dunia 3. Namun itu tidak terbukti. Walau demikian, konflik antara USSR dan USA ini mengakibatkan banyak perang dan konflik di berbagai negara. Beberapa diantaranya adalah : 

Perpecahan Jerman menjadi Jerman Timur dan Jerman Barat

Sebagai negara yang kalah, Jerman merasakan hukuman yang cukup berat dari para pemenang perang, antara lain terbaginya ibukota Berlin menjadi empat, yakni yang dikuasai oleh masing-masing Uni Soviet, Amerika Serikat, Perancis dan Inggris. Tiga wilayah terakhir akhirnya bersatu dan membentuk Berlin Barat. Sedang wilayah yang dikuasai Uni Soviet menjadi Berlin Timur.

Jerman sendiri terbagi menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur. Jerman Barat dikenal sebagai Republik Federal Jerman dan Jerman Timur bernama Republik Demokratik Jerman.

Munculnya Blok Barat dan Blok Timur

Sebenarnya penyebutan blok barat dan blok timur bukanlah hal yang mudah. Misalnya Australia, Jepang, Korea Selatan dan Singapura berada di pihak Amerika Serikat sehingga sering disebut blok barat. Begitupula dengan Kuba.

Jadi negara blok barat bisa disebut sebagai negara yang secara aktif mendapatkan pengaruh dari Amerika Serikat. Begitupula sebaliknya. 

Beberapa negara yang berkiblat pada kapitalisme antara lain : Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman Barat, Australia, Jepang, dll. 

Negara blok timur adalah yang dipengaruhi sosialisme, antara lain : Uni Soviet, Bulgaria, Hungaria, Jerman Timur, Polandia, dll. 

Sedangkan negara-negara lainnya ada yang bergabung dan membentuk Gerakan Non-Blok atau Non-Aligned Movement yang dipelopori oleh Indonesia, Yugoslavia, Mesir, Iran, dll.

Terbentuknya NATO dan Pakta Warsawa

Untuk menghalau persebaran komunisme di Eropa, maka AS membantu NATO. Adapun NATO adalah singkatan dari North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara

Adapun anggota awal dari NATO adalah negara-negara ekonomi maju seperti : 

  1. Amerika Serikat 
  2. Belanda
  3. Belgia
  4. Inggris Raya
  5. Denmark 
  6. Islandia
  7. Italia
  8. Kanada
  9. Luksemburg
  10. Norwegia
  11. Portugal 
  12. Perancis
  13. Yunani 
  14. Turki
  15. Jerman Barat
  16. Spanyol

Untuk menandinginya, maka Rusia membentuk organisasi bernama Pakta Warsawa. Organisasi kerjasama militer itu aktif dari tahun 1955-1991. Anggotanya adalah negara-negara komunis di Eropa Timur yang biasa diejek sebagai negara satelit Moskow. 

  1. Uni Soviet
  2. Jerman Timur
  3. Bulgaria
  4. Honggaria
  5. Rumania
  6. Cekoslowakia
  7. Polandia 
  8. Albania

Krisis Rudal Kuba

Semenjak tergulingnya rezim Batista dan digantikan oleh Fidel Castro, Kuba menjadi negara sosialis dan hubungannya dengan Uni Soviet semakin mesra. Meski begitu, Kuba bukan anggota Pakta Warsawa.

Kuba kemudian diserang secara militer oleh Amerika Serikat melalui milisi anti-Castro pada 1962. Serangan ini dikenal dengan invasi Teluk Babi namun gagal.

Uni Soviet marah dan mengancam akan menyerang AS jika negeri itu menyerang Kuba lagi. USSR juga menempatkan rudal di Kuba. Hal ini membuat AS ketakutan dan bersiap menyerang Kuba dengan kekuatan penuh jika rudal itu tidak ditarik. Hal ini membuat dunia ketakutan akan adanya Perang Dunia 3.

USSR akhirnya menarik rudalnya dari Kuba. Namun hal ini juga diimbangi oleh Amerika dengan janji sebagai berikut : 

  1. Tidak lagi menyerang Kuba
  2. Melucuti rudal di Italia dan Turki

Perang Vietnam

Pada 1950-1970, banyak negara-negara memilih untuk memeluk komunisme. Hal ini membuat Amerika Serikat ketakutan dan berinvestasi ke banyak negara untuk mempersenjatai para jenderal dan politisi setempat akan mengkudeta pemimpin yang anti-Amerika. 

Vietnam merupakan negara bekas jajahan Perancis yang dipengaruhi oleh komunisme. Karena Perancis tidak mampu membendung kelompok kiri, maka Amerika Serikat turun tangan. 

Uniknya, militer AS gagal dan kalah melawan petani-petani Vietnam yang dipimpin Ho Chi Minh. Paman Ho akhirnya menang dan menjadikan Vietnam menjadi negara komunis sampai saat ini

Konflik Uni Soviet - Yugoslavia

Sesama negara komunis sebenarnya juga tidak selalu satu suara. Sering terlihat adanya konflik dengan variasi eskalasi antara Soviet dan Cina. Misal pada perang Vietnam dan Perang Kamboja.

Namun perselisihan terparah di dalam kelompok komunis adalah antara Yugoslavia dan Uni Soviet. Beograd tidak mau tunduk pada Moskow meski sama-sama negara komunis. Akibatnya Soviet sering bersitegang dengan Yugo. Bahkan kabarnya Stalin mengirim beberapa agen untuk membunuh tokoh kharismatik Yugo, Marsekal Tito. 

Akhirnya ini yang membuat Yugoslavia mendekatkan diri ke Cina dan negara-negara non Pakta Warsawa. Yugoslavia dan Indonesia punya sejarah persahabatan yang panjang. Kedua negara ini adalah pendiri Gerakan Non Blok

Perang Korea 

Perseteruan dua ideologi besar, kapitalisme dan sosialisme-komunisme akhirnya merambah ke Korea. Paska terusirnya Jepang dari semenanjung Koreo, wilayah itu terbagi dua, antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Korea Selatan beribukota di Seoul dan dipengaruhi liberalisme serta kapitalisme. Nama resminya disebut Republik Korea.

Korea Utara beribukota di Pyongyang dan dipengaruhi oleh komunisme. Nama resminya adalah Republik Demokrasi Rakyat Korea. 

Kedua negara ini terlibat perang fisik pada tahun 1950. Hal ini diawali dengan serangan kaum komunis ke selatan dalam upaya mengusir Amerika Serikat dan mempersatukan tanah air Korea.

Namun Korsel yang nyaris hancur akhirnya bangkit dan melakukan comeback dengan mengalahkan Utara lalu nyaris mempersatukan semenanjung itu ke dalam kapitalisme. Ini terjadi setelah AS turun tangan dan USSR menolak ikut campur secara langsung.

Untung ada Cina dengan People's Liberation Army (PLA, angkatan perang RRC) yang berhasil membantu Pyongyang. PLA kemudian bergabung dengan kelompok milisi bentukan Mao menjadi People's Volunteer  Army atau PVA.

Perang Korea sejatinya adalah upaya komunis mengusir pendudukan Amerika Serikat dan mempersatukan negaranya. Perang ini melibatkan : 

Pihak Korea Selatan :

  1. Korea Selatan
  2. Amerika Serikat
  3. PBB

Pihak Korea Utara

  1. Korea Utara
  2. Republik Rakyat Cina

Di atas kertas, harusnya Selatan menang. Namun faktanya hingga kini Utara dan Selatan masih terpisah dan belum ada pemenang sebenarnya. Uni Soviet juga tidak mau turun langsung membantu Utara sehingga invasi Pyongyang justru berbuntut kegagalan. Walau begitu hingga saat ini Korea Utara dikenal sebagai salah satu negara sekutu Rusia

Akhir dari Periode Perang Dingin

peta uni soviet
peta uni soviet

Periode mengerikan perang dingin akhirnya usai dengan kemenangan berada di pihak Amerika Serikat dan sekutunya. Apa saja yang terjadi kemudian paska perang dingin?

  • Uni Soviet bubar. Akibatnya satu persatu anggotanya memisahkan diri. 
  • Mayoritas mantan anggota Pakta Warsawa bergabung ke NATO.
  • Beberapa negara mantan Uni Soviet bergabung ke NATO.
  • Pengaruh komunisme luntur dan banyak negara komunis di luar Eropa Timur yang berganti menjadi pemerintahan pro-Amerika Serikat.
  • Terjadi krisis di Rusia.
  • Rusia yang merupakan pewaris Uni Soviet melepaskan diri dari komunisme dan menjadi negara berbasis pasar bebas serta mengadopsi kapitalisme.
  • Cina menjadi satu-satunya negara komunis terkuat yang tersisa. 
  • Amerika Serikat dan sekutunya menguasai dunia. 
Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Sejarah Perang Dingin"