Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Artikel Listicle Untuk Blog

Cara membuat sebuah artikel listicle sangatlah mudah. Andai memahami langkah-langkah, membuat tulisan berjenis itu bukan perkara sulit. 

Namun sebelum membuat sebuah postingan dengan gaya tersebut, ada satu hal yang lebih dahulu dilakukan : memahami dengan baik pengertian dan ciri-ciri sebuah artikel listicle.

Apa Itu Artikel Listicle?

cara membuat artikel listicle
Membuat artikel Listicle

Listicle adalah sebuah singkatan dari list article. Secara garis besar, listicle adalah sebuah artikel yang isinya terdiri dari berbagai sub-sub ide yang disusun secara berurutan. Biasanya, tulisan jenis ini memiliki beberapa list yang terdiri dari angka atau bullet.

Sebagai sebuah jenis artikel, nampaknya listicle semakin hari semakin populer. Banyak penulis, baik itu blogger atau copywriter yang menulis dengan teknik listicle.

Umumnya artikel listicle membahas sesuatu yang cukup luas sehingga perlu dibagi-bagi dalam beberapa bagian. Tulisan jenis ini sangat dekat dengan genre deskriptif maupun prosedur.

Ciri Ciri Listicle

Artikel listicle sangat mudah untuk dikenali. Bahkan orang awampun akan dengan cepat menentukan apakah suatu tulisan berbentuk listicle atau bukan.

Salah satu ciri utama adalah terdapat banyak angka / nomor untuk tiap-tiap pokok / sub-pokok bahasan. Walau begitu ada yang mulai mengganti peran angka dengan bullet atau huruf.

Meski demikian, apapun yang digunakan entah itu angka-huruf-bullet, sebuah listicle akan sangat mudah dikenali. Intinya adalah pembahasan ide yang dilakukan dalam bentuk daftar.

Selain itu, artikel listicle bisa terlihat hanya dari judulnya saja. Beberapa postingan dengan formula seperti :

  • 5 Hal Yang Harus Anda Tahu Tentang.....
  • 11 Tempat Wajib Dikunjungi Di .....
  • 25 Langkah Mudah Untuk ......

Judul-judul di atas dan sejenisnya adalah juga salah satu ciri dari sebuah listicle.

Beberapa Contoh Situs Artikel Listicle

Di Indonesia, sudah cukup banyak blog maupun situs yang gemar menampilkan artikel bergenre listicle. Salah satu yang paling terkenal tentu saja Hipwee.

Hipwee adalah sebuah portal berita sekaligus situs media online yang membahas berbagai macam topik. Hipwee membuka kesempatan kepada para penulis di tanah air untuk berpartisipasi. Maka jangan heran, isi dari situs tersebut sangat lengkap dan variatif.

Walau begitu, ada satu hal yang menjadi ciri khas dari Hipwee. Apalagi kalau bukan listicle. Bahkan oleh beberapa blogger, Hipwee disebut sebagai salah satu situs listicle paling sukses.

Selain Hipwee, beberapa situs yang juga sering menggunakan artikel berjenis listicle adalah BABE, Line Today, Tribun, Jalan Tikus dan UC News. Memang rata-rata didominasi oleh portal berita.

Walau begitu, kini banyak juga blog Indonesia yang mulai rajin menayangkan postingan listicle, seperti Esai Edukasi, Panduan IM, maupun Catatan Adi sendiri. 

Umumnya artikel listicle membahas sesuatu yang cukup luas sehingga perlu dibagi-bagi dalam beberapa bagian. Tulisan jenis ini sangat dekat dengan genre deskriptif maupun prosedur. 

Jika dilihat secara umum, listicle sebenarnya bisa juga disebut artikel pilar jika mampu mengalirkan pembaca ke postingan lainnya dalam blog. 

Tujuan Membuat Listicle


langkah menulis listicle
langkah menulis listicle

Satu yang menarik dari fenomena semakin banyak orang menulis dengan bentuk listicle adalah, ternyata postingan jenis itu juga mampu bersaing dengan baik. Bahkan para blogger luar negeri juga mulai memfokuskan diri untuk membuat artikel listicle.

Hal tersebut bisa dilihat dari Medium, sebuah wadah menulis yang dikembangkan untuk memudahkan para blogger dan penulis agar fokus pada cara membuat tulisan.

Semakin hari, semakin banyak penulis di Medium yang membuat artikel listicle. Postingan-postingan berbentuk listicle ternyata juga berhasil mendapatkan perhatian dari para pembaca, bahkan claps.

Untuk diketahui, Medium menggunakan perhitungan berbeda dalam memberi keuntungan pada para penulisnya, yakni dengan jumlah claps. Semakin banyak claps dari pembaca, maka semakin besar pula uang yang didapat.

Lalu apa tujuan membuat artikel listicle? Tentu saja untuk mendapatkan banyak visitor. Dengan semakin banyaknya artikel listicle, bisa kita simpulkan bahwa minat dan tipe dari orang dalam membaca mengalami pergeseran. Mereka tak lagi gandrung absolut dengan narasi, namun mulai menikmati deskripsi dan prosedur.

Manfaat Artikel Listicle

Ada banyak manfaat dari menulis artikel listicle. Beberapa dari Anda, yang biasa membuat postingan bergaya itu, pasti sudah paham apa saja benefit yang bisa didapat, antara lain :

Mempermudah penulis dalam menyusun ide atau gagasannya

Dengan membagi artikel menjadi beberapa sub-bagian, struktur tulisan akan menjadi lebih rapi, tertata dan runtut. Ada kalanya sebuah listicle memakai cara berpikir induktif, namun tak jarang menggunakan deduktif.

Mempermudah pembaca menangkap inti artikel

Khususnya jenis pembaca yang suka melakukan scanning, artikel tipe listicle semacam ini sangat membantu. Mereka dapat melakukan pemindaian dan mendapatkan informasi yang diinginkan dengan lebih cepat.

Jika ternyata pembaca tadi menyukai artikel Anda, bukan tidak mungkin ia akan membagikan postingan tersebut ke sosial media. Jika sudah demikian tulisan Anda akan menjadi viral. Andai ternyata blog tersebut juga adalah publisher adsense, tentu akan mendatangkan banyak keuntungan.

Listicle memang sebuah hal yang menarik tetapi tidak semua topik bisa dibahas dengan gaya itu. Anda juga setidaknya harus menguasai teknik menulis lainnya, yakni narasi. 

Cara Membuat Listicle

Ada banyak blogger dan kelas penulis yang memberi tips cara membuat artikel, khususnya listicle. Rata-rata mereka menulis hal yang sama. Secara garis besar, langkah-langkah untuk menulis sebuah artikel listicle yang menarik adalah :

Tentukan Topik / Ide

Ini adalah langkah awal yang harus diperhatikan dengan seksama. Pastikan bahwa topik atau ide yang ingin dibahas benar-benar cocok disajikan secara listicle.

Jangan sampai Anda memaksakan diri, yakni menulis sebuah novel atau menceritakan kembali jalannya pertandingan final antara Liverpool vs AC Milan dengan gaya listicle.

Listicle memang sebuah hal yang menarik tetapi tidak semua topik bisa dibahas dengan gaya itu. Anda juga setidaknya harus menguasai teknik menulis lainnya, yakni narasi.

Buat Struktur 

Ini adalah langkah yang krusial, mengingat artikel listicle juga andalan dari blog-blog besar. Untuk itu, sedapat mungkin, tulis postingan Anda dengan cara yang berbeda.

Jika struktur artikel Anda sama persis atau terlampau mirip dengan sebuah topik yang sama yang sudah dibahas oleh Tribun, Blogdetik maupun CNN, tentu akan sulit bersaing.

Untuk itu, lakukan perencanaan yang baik. Pikir masak-masak akan seperti apa struktur artikel listicle Anda nanti. Pecah ide dan gagasan dengan tepat, namun itu mengikut arus.

Ada baiknya Anda berlatih untuk membuat sebuah tulisan yang berstruktur lengkap, mulai dari judul, tema, sub-tema, bagian dan sub-bagian. Memang lelah tetapi hasil tak akan mengkhianati usaha, bukan?

Evaluasi 

Setelah artikel jadi, maka itu adalah sebuah tulisan mentah. Masih perlu dievaluasi kembali. Kali ini bacalah artikel tersebut dari sudut pandang orang lain. Bukan sudut pandang penulis.

Tanyakan beberapa kalimat pertanyaan berikut :

  • Apa ide utama dari artikel ini?
  • Apakah daftar / list yang ada disana cukup membantu?
  • Apakah artikel ini terlalu bertele-tele atau justru masih sangat mentah dan kurang bermakna?
  • Apa kesan yang didapat setelah membaca artikel listicle itu secara keseluruhan?
  • Tambahkan Elemen Pendukung 

Jika Anda seorang blogger, tentu paham apa itu elemen pendukung, yakni segala sesuatu yang bisa membuat artikel menjadi lebih hidup dan enak dibaca.

Anda bisa menambahkan gambar, foto, animasi, infografis, atau video. Namun pastikan semua itu terkait dengan tema dan membantu pembaca untuk memahami ide yang ada di sana.

Cek Tipo, Tatabahasa, SEO

Ada baiknya bukan Anda yang melakukan hal ini, melainkan orang lain. Ini penting karena pada dasarnya bukan Anda tujuan dari artikel ini ditulis, tetapi pembaca.

Jangan biarkan tipo ada dalam menulis artikel listicle Anda. Cek semua tatabahasa, apakah sudah cukup efisien dan mudah dimengerti.

Anda juga bisa melakukan cek SEO, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Namun sebenarnya kekuatan dari artikel Anda adalah tulisan yang terkandung di dalamnya, bukan SEO.

Publish

Anda bisa melakukan publish saat itu juga atau memakai fitur penjadwalan untuk menayangkan artikel Anda di lain waktu secara otomatis.

Untuk yang satu ini, setidaknya Anda paham satu aturan pokok para blogger: semakin sering update artikel akan semakin baik.

Ada banyak cara mendapatkan uang dari blog. Andai mengetahui langkah-langkahnya, maka menghasilkan keuntungan dari tulisan Anda bukanlah hal yang mustahil. Baca artikel tentang cara menghasilkan uang dari blog. 

Demikianlah artikel kali ini. Semoga dengan tulisan sederhana di atas dapat membantu Anda dalam memahami dan menyusun sebuah artikel listicle dengan baik. Sekarang baca juga artikel menarik lainnya seputar dunia blogging yang akan memperkaya wawasan Anda sebagai seorang blogger. 

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Artikel Listicle Untuk Blog "