Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Agama Mandaeisme

Agama Mandaeisme atau Mandaean merupakan salah satu aliran kepercayaan yang lahir di wilayah Mesopotamia. Daerah itu dan juga Timur Tengah pada umumnya memang merupakan tempat yang subur bagi kemunculan banyak agama. 

Selain tiga agama abrahamik, yakni Yahudi, Kristen dan Islam, Mandaeisme juga sempat eksis di Irak, Siria dan Palestina. Meski kini jumlah pengikutnya semakin sedikit, ada banyak hal yang menarik yang membuat orang terus mempelajari agama Mandaeisme.

Sebagai sebuah agama minor, memang penganut ajaran ini kian sedikit. Tetapi mereka semua telah terdiaspora. Menurut situs berita ABC Net dari Australia, pengikut Mandaeisme di seluruh dunia berkisar antara 60.000 sampai 70.000 jiwa.

Ajaran Mandaeisme

agama mandaean
agama Mandaeisme

Menurut Wikipedia, Mandaeisme merupakan salah satu jenis Gnostik yang masih tersisah hingga kini. Itu artinya, Mandaeisme merupakan hasil sinkretisme dari ajaran-ajaran lainnya.

Memang jika dilihat, Mandaeisme sangat dekat dengan Yahudi maupun Kristen. Bahkan tak jarang orang menganggapnya sebagai sekte sempalan Kristen yang bersifat bid'ah atau bahkan sebuah aliran Yahudi yang memiliki ajaran konfrontatif dengan pengajaran Yahudi pada umumnya.

Seperti dikatakan oleh kanal Let's Talk Religion, Mandaeisme merupakan sebuah agama monoteistik yang memiliki kecenderungan dualistik. Hal ini mirip dengan apa yang dipercaya juga oleh penganut agama Manichaeisme

Adapun inti dari ajaran Mandaeisme adalah : 

  • Ada satu Tuhan, yakni Hayy Rabbi 
  • Di semesta ada dua kekuatan yang saling bertentangan, yakni Terang dan Gelap.
  • Mandaeisme percaya ada dunia cahaya dimana Tuhan Hayy Rabbi dan makhluk-makhluk suci lainnya tinggal. Tempat ini dinamakan Alma Denhura
  • Di antara semua makhluk suci yang ada di Alma Denhura, satu karakter yang paling penting yaitu Roh Suci yang disebut Manda D'Hayy.
  • Mandaeisme sendiri berasal dari bahasa Semit dengan kata dasar Manda yang artinya pengetahuan.
  • Mirip dengan Maniisme, Mandaeisme menganggap tubuh sebagai penjara dan merupakan materi yang penuh dengan tendensi kejahatan. Sedang roh adalah sesuatu yang suci.
  • Cara untuk kembali kepada kemurnian adalah mengikuti ajaran Mandaeisme.

Dalam ajaran ini, air menjadi elemen terpenting yang dianggap paling murni. Uniknya, mereka melakukan ritual baptis sekali setiap minggu. Ritual ini dinamakan Mascoutah.

Ini mirip dengan apa yang terjadi dalam sejarah Katolik dimana juga dikenal baptis, meski itu dilakukan sekali seumur hidup.

Selain baptisme ala Kristen, pengikut agama ini juga punya ritual lain yang dinamakan meseta. Ini semacam upacara rohani yang dilakukan oleh para pengikutnya bersama-sama sambil membaca kitab suci mereka.

Para mandaean (sebutan untuk penganut ajaran Mandaeisme) juga dilarang untuk menikahi seseorang diluar jemaat mereka. Mereka juga menganut pasifisme, yakni tidak setuju pada penggunaan senjata dan perang. 

Percaya pada Nabi Kristen dan Yahudi

Pengikut Yohanes Pembaptis
Mandaean percaya pada Yohanes Pembaptis

Tokoh utama dari Mandaeisme adalah Yohanes Pembabtis. Uniknya karakter itu juga merupakan tokoh penting dalam Kitab Suci dan merupakan salah satu Santo dalam Kristen. 

Meski demikian, justru para mandaean menganggap Kristen sebagai aliran sesat dan Yesus adalah tuhan palsu yang menyesatkan banyak orang, terlepas dari fakta bahwa Yohanes juga yang membaptis Yesus.

Selain Yohanes Pembaptis, Mandaeisme juga mengakui kenabian dari Adam, Seth, Enos, Nuh, Sem dan Ram. 

Meski demikian jelas Mandaeisme bertentangan dengan Kekristenan pada umumnya. Itu karena mereka tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. 

Kitab Suci Mandaeisme

kitab suci Mandaeisme
kitab suci Mandaeisme

Mandaeisme memiliki ajaran yang khas, yakni diteruskan secara oral dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Meski demikian saat ini mereka punya beberapa kitab penting yang digunakan sebagai panduan hidup. Statusnya mirip dengan Injil untuk Kristen dan Taurat untuk Yahudi.

Beberapa kitab suci Mandaeisme adalah : 

  1. Kitab Ginza
  2. Kitab Haran Gawaita
  3. Kitab Qolusta
  4. Kitab Drasa D'Yahya
  5. Kitab Diwan Abatur.

Mandaean memiliki bahasa yang unik, yakni bahasa Mandaik, yang merupakan salah satu bahasa serumpun dengan bahasa Aramaik. Perlu diketahui Aramaik sendiri adalah suatu bahasa yang pada suatu masa merupakan sarana komunikasi di wilayah Palestina dan Siria. Bahasa Aramaik juga yang dipercaya sebagai bahasa sehari-hari Yesus.

Asal Usul Agama Mandaeisme

Ada banyak teori seputar perkembangan agama Mandaeisme. Beberapa ahli memiliki argumen dan alasannya masing-masing.

  • Menurut Edmondo Luperi dalam Encyclopedia Iranica, Mandaeisme merupakan agama yang didirikan oleh Zazai Gawasta pada abda ke 2 Masehi dan berasal dari Palestina. Mereka merupakan cabang dari Kristen Gnostik yang mana mengalami persekusi sehingga para panganutnya memilih hijrah ke Mesopotamia.
  • Jorunn J. Buckley membantah klaim Luperi. Ia mengatakan justru Zazai yang pada akhirnya menyalin Ginza Rabba, kitab Mandaean.
  • Christa Muller-Kessler juga berpendapat bahwa bukan Palestina, tetapi Mesopotamia adalah asal dari agama Mandaeisme.
  • Sementara itu Edwin Yamauchi sedikit setuju dengan pendapat Luperi tentang hijrahnya kaum Mandaen, namun ia mengusulkan wilayah Trans-Jordan sebagai asal agama ini. Kaum Mandaean, menurutnya, bukanlah orang Yahudi. Mereka pergi ke Mesopotamia dan ajarannya berpadu dengan agama Mesopotamia di wilayah baru tersebut pada sekitar abad ke 2 Masehi.
  • Namun pendapat Yamauchi ditentang oleh Kevin Van Bladel yang mengatakan bahwa Mandaeisme lahir paling awal setelah abad ke 5 Masehi di Mesopotamia yang dikuasai Kekaisaran Sasanid.

Kaum Sabian

penganut sabian
Sabian

Di dalam ajaran Qur'an, ternyata ada satu kaum yang dipercaya merujuk pada kaum Mandaean. Kaum itu bernama Kaum Sabian atau Sabiisme.

Sabian berasal dari kata Suba yang artinya babtis. Ini merujuk pada ritual dari Mandaean yang erat dengan laku babtis menggunakan air yang mengalir di sungai-sungai. Bersama dengan Kristen dan Yahudi, kaum Sabian disebut sebagai golongan ahli kitab.

Penurunan Jumlah Penganut

Banyak faktor yang menyebabkan Mandeanisme memiliki penganut yang sedikit dan bahkan terus menurun. Salah satu alasan yang cukup aneh adalah bahwa ini bukan agama dakwah.

Berbeda dengan agama Timur Tengah lainnya yang rutin menyebarkan pengaruh ke luar wilayah aslinya untuk menarik minat pengikut baru, adalah mustahil bagi seseorang untuk menjadi penganut Mandaeisme.

Satu-satunya cara agar orang bisa jadi penganut Mandaeisme adalah lahir dari sepasang orang tua yang juga menjadi jamaah agama tersebut. Jelas ini hal yang sangat sulit untuk dipertahankan sekaligus menjadi celah bagi pemikiran bahwa ini merupakan ajaran yang ekslusif untuk suku tertentu saja. Mirip seperti Yahudi tapi jauh lebih tertutup. 

Seorang Mandaean yang menikah dengan non-Mandaean akan dianggap keluar dari agama ini sekaligus memotong hubungan dengan sekte ini.

Itulah sekilas tentang agama Mandaeisme yang terkesan aneh karena memang menutup peluang bagi orang luar untuk menjadi pengikutnya. Baca juga artikel menarik lainnya, seperti : 

Sumber : 

  • https://www.abc.net.au/news/2017-07-21/meet-the-mandaeans-sydneys-followers-of-john-the-baptist/8727720?utm_campaign=abc_news_web&utm_content=link&utm_medium=content_shared&utm_source=abc_news_web
  • https://www.youtube.com/watch?v=ZDepdSWM_58
  • https://www.britannica.com/topic/Mandaeanism
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Mandaeisme

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

Posting Komentar untuk "Agama Mandaeisme "