Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Menulis Esai Termudah Pasti Bisa

Ada dua hal terpenting ketika ingin menulis esai : apa argumen yang ingin disampaikan dan bagaimana cara penyampaiannya.

Mau bagaimanapun, di dalam esai terkandung buah pikiran dan ide dari penulisnya. Bisa saja sang penulis sengaja menulis esai yang menarik dengan tujuan agar masyarakat yang menjadi pembacanya menyetujui argumen, opini, formula, konsep ataupun ide yang ada di dalam tulisan itu.

Menulis esai yang bagus pasti tidak akan tercapai jika tidak punya ide pokok yang kuat yang menjadi landasan dari esai tersebut. Jadi, pastikan Anda tahu apa yang Anda tulis dan sadar bahwa memang itulah yang ingin Anda bagikan kepada masyarakat. 

Entah berapapun kata yang dibutuhkan untuk membuat esai, 1000 atau bahkan 10000 kata, namun jika tidak ada inti bahasan, esai akan sia-sia. Kosong. Penulis juga bisa dibilang hanya buang-buang energi dan waktu. Termasuk juga pembacanya.

Ide Adalah Segalanya

CARA MENULIS ESAI
CARA MENULIS ESAI

Apa itu esai? Wikipedia punya definisi yang menarik. Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Di dalam esai berisi tentang opini, pandangan atau ekspresi pribadi dari penulis mengenai sebuah hal yang sedang terjadi atau berlangsung di masyarakat.

Akar dari esai adalah ide. Tanpa ide lebih baik tidak usah menulis. Karena bisa jadi nanti esai yang lahir akan berantakan atau bahkan memilki potensi miskonsepsi, membuat pembaca mendapatkan opini yang berbeda dari penulis. Untuk itulah tidak berlebihan jika ide adalah segalanya. 

Ide yang dipunyai juga tidak serta merta diubah menjadi tulisan. Ide yang bagus tetapi mentah, terlebih belum teruji, hanya akan membuat bingung pembaca. Ingat, kita belum membicarakan hal-hal teknis mengenai teknik kepenulisan esai. Baru sampai tahap awal sekali, yakni ide. 

Darimana ide muncul? Tentu bisa darimana saja. Seorang penulis mungkin tergerak untuk membuat esai setelah melihat berita di TV, mengetahui tetangganya mati kelaparan, terinspirasi dari anaknya yang punya tingkah lucu atau kegelisahaan batin sehabis berdoa. 

Jika memang ide tidak muncul, lalu bagaimana? Tentu saja harus dicari. Berarti ini memang Anda adalah penulis sejati, yakni mencari ide lalu menulis. Bukan menulis jika ada ide. Ini merupakan kebiasaan yang baik karena nantinya Anda akan bisa menulis setiap hari. Atau lebih tepatnya terbiasa untuk mencari ide-ide menarik.

Apakah setiap ide layak untuk dieksekusi menjadi esai? Tidak, kecuali Anda tahu caranya. Memang pada dasarnya adalah hak setiap penulis mau jadi apa. Namun sebelum sampai pada tahap eksekusi ide untuk membuat jadi esai, sebuah ide haruslah terlebih dahulu diuji. 

essay, an analytic, interpretative, or critical literary composition usually much shorter and less systematic and formal than a dissertation or thesis and usually dealing with its subject from a limited and often personal point of view. (Britannica.com)

Menguji Premis

Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk memilih suatu topik esai. Asal bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut ini dengan baik dan meyakinkan, maka gagasan pokok itu layak untuk dibuat esai : 

  1. Apakah gagasan pokok tersebut melawan kebenaran umum?
  2. Apakah penulis cukup mampu menjelaskan dengan baik gagasan pokok tersebut?
  3. Apakah tersedia sumber referensi yang cukup untuk mengembangkan gagasan menjadi esai?

Pertanyaan pertama sungguh penting. Khususnya bagi Anda esais yang memang punya basis massa, tulisannya ditayangkan di media ternama dan setiap karya Anda akan menjadi bahan perbincangan orang.

Jangan sampai gagasan pokok yang Anda tuangkan ke dalam tulisan ternyata melawan kebenaran umum, misalkan Anda punya gagasan kalau bumi itu sebetulnya berbentuk prisma atau ternyata raja Jayabaya masih hidup dan bersembunyi di Selandia Baru. 

Semua baru boleh Anda kembangkan jika memang punya data dan fakta yang cukup. Jika tidak, maka hanya akan menimbulkan polemik berkepanjangan. Khususnya jika Anda menulis mengenai isu-isu sensitif. 

Lebih konyol lagi, jika tulisan Anda melawan hati nurani Anda sendiri dengan alasan dapur harus tetap mengebul. Inilah nasib yang paling apes, menciptakan karya yang tidak sesuai panggilan jiwa. 

Langkah-Langkah Menulis Esai

Rasa-rasanya sudah cukup menampilkan latar belakang mengenai ide dan gagasan pokok, sekarang mari kita masuk ke bagian yang lebih teknikal : tahapan dan cara menulis esai yang baik. 

  1. Menemukan Ide
  2. Menulis Kerangka Tulisan
  3. Mengumpulkan Referensi
  4. Menulis Esai
  5. Evaluasi 

Itulah 5 tahap menulis esai. Dalam menyusun tulisan, misalkan esai, maka penting sekali bagi penulis untuk menghargai pembaca. Beberapa yang bisa dilakukan untuk menghargai pembaca Anda adalah dengan menyajikan esai yang komprehensif, enak dibaca, memiliki premis yang kuat dan menambah wawasan. 

Menemukan Ide

Pertama, pastikan Anda sudah punya ide dalam menulis esai. Ide tersebut bisa datang darimana saja. Seharusnya Anda menguasai sesuatu yang ingin Anda tulis. Namun jika belum, tidak masalah. Itulah fungsinya banyak membaca.

Menulis Kerangka 

Sekarang kembangkan ide yang tadinya hanya satu atau dua kalimat tersebut menjadi kerangka yang lebih jelas. Ingat esai adalah tentang opini dan argumen Anda. Jadi jangan terlalu membuat ini seperti semacam tutorial. 

Anda bisa mencoba menggunakan template berikut : 

  1. Paragraf 1-3 : Perkenalkan ide pokok.
  2. Paragraf 4-6 : Jelaskan kenapa ide / masalah ini penting dibahas.
  3. Paragraf 7-15 : Tulis pendapat Anda mengenai masalah tersebut. 
  4. Paragraf 16-17 : Kesimpulan.

Tentu apa yang Anda baca di atas hanyalah contoh saja. Silahkan eksplorasi sesuai dengan minat maupun keinginan Anda sendiri. 

Beberapa hal yang perlu Anda lakukan dalam proses drafting ini adalah : 

  • Tidak perlu melakukan penjabaran super-detail. Gunakan catatan kaki atau hyperlink untuk menjelaskan mengenai bagian-bagian tentang teori, hasil penelitian ataupun suatu konsep terkait dengan bahasan Anda. 
  • Jangan gunakan alur yang melompat-lompat. Lead-in di awal dan kesimpulan di akhir adalah ide bagus. Ini tidak perlu Anda rubah. 
  • Gunakan aplikasi pemetaan ide / mind mapping seperti Mind Meister, Ayoa atau Simple Mind sehingga Anda sebagai penulis akan lebih mudah membuat kerangka. 
  • Jangan habiskan waktu membuat kerangka. Ada tahapan yang lain juga. 

Menyusun Bahan

Apapun jenis esai yang Anda tulis, akademik maupun non-akademik, akan sangat baik jika punya referensi. 

Banyak tulisan di luar sana yang menunggu untuk Anda baca. Ingat tujuan utama adalah mencari referensi untuk memperkuat premis yang Anda sajikan, bukan memplagiasi.

Beberapa bahan memang kontroversial dan sangat perlu diuji validitasnya, namun banyak bahan yang memang sudah diakui punya legalitas serta pembahasan yang valid. Anda bisa mencari di situs milik pemerintah atau universitas maupun blog dari para peneliti/tokoh masyarakat. 

Jika tidak, Anda bisa juga mendapatkan ribuan bahan dari beberapa tempat berikut ini : 

  • Perpusatakaan digital yang menyediakan buku-buku elektronik dari ribuan penerbit.
  • Scribd dan Academia Edu yang memang adalah tempat untuk berbagi karya tulis dari aneka jenis / genre maupun penulis. 
  • Quora tempat tanya jawab populer.
  • Slideshare, mirip dengan Scrib dan Academia edu sebagai pusat referensi bermutu karena di sana Anda akan menemukan banyak sekali postingan, artikel maupun bahan yang berkualitas baik. 

Mulai Menulis

Sekarang waktunya untuk menulis. Sebelum itu, Anda harus tahu bahwa sekarang para penulis sudah sangat dimanjakan oleh berbagai teknologi. Anda bisa menulis di berbagai platform. Misalkan : 

Microsoft Word : ini adalah platform offline yang bisa dipergunakan untuk menulis. Gunakan platform ini apabila Anda sering terganggu untuk bolak-balik mengecek email, notifikasi Instagram ataupun melihat iklan marketplace. Matikan internet Anda dan fokuslah menulis. 

Notepad : Menulis di notepad? Mengapa tidak. Katakan Anda masih terganggu dengan aneka fitur yang muncul di Word, seperti yang ada di bar. Baiklah, maka notepad dengan segala kesederhanaannya adalah pilihan bagus. 

Blog : Jika tujuan Anda adalah menulis esai untuk blog, maka mulailah langsung menulis di beranda Wordpress, Medium atau Blogspot. Anda bisa langsung melakukan editing dan menambahkan gambar. Semua juga akan tersimpan dan bisa di-publish begitu selesai. 

Google Document : Ini adalah platform online yang multiguna. Anda bisa sekaligus menulis esai atau kerangka masalah dan membagikannya kepada orang yang tepat. Misal dosen atau editor. Mereka bisa, dengan izin Anda, memberi komentar atas karya Anda sebagai penulis. Selain itu Anda tidak perlu ahrus menyimpannya. Google akan melakukannya. Anda bisa membukanya kapanpun dan dimanapun. 

Itulah daftar platform yang cukup populer untuk menulis. Sekarang kita akan lanjut ke teknik penulisan. Ada beberapa hal berikut yang bisa menjadi tips menulis esai yang baik dan bisa diaplikasikan : 

  1. Tetapkan gaya bahasa. Apakah Anda akan menulis dengan gaya bahasa luwes, akademik atau super-formal? Tetapkan dahulu dan patuhilah.
  2. Pilih sudut pandang, apakah akan menggunakan sudut pandang orang pertama? Jadi dalam esai, Anda akan menyebut para pembaca Anda seperti seolah sedang mengobrol. 
  3. Kembangkan tiap bagian menjadi setidaknya 5 kalimat. Ini tidak baku namun merupakan ide yang bagus. 
  4. Jangan bertele-tele. 
  5. Ingat kembali pelajaran Bahasa Indonesia di SMP. Gunakan struktur S-P-O-K yang benar.
  6. Setiap ide pokok dalam paragraf (kalimat utama) harus didukung dengan beberapa kalimat penunjang. Jika memang perlu, buat paragraf lain yang berisi kalimat pokok lainnya. Jangan isi satu paragraf dengan dua topik pembahasan.
  7. Usahakan untuk menulis paragraf pendek saja. 

Tahap Menulis Esai
Tahap Menulis Esai

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan. Selain itu ada juga beberapa tips jitu yang bisa digunakan agar esai yang ditulis menjadi jauh lebih menarik dari yang lainnya. Apa itu? Kuncinya hanya satu : kalimat pembuka yang menarik. 

Menarik bukan jika Anda membaca suatu tulisan dan di awal Anda disajikan kalimat pembuka yang seru? Itu juga yang bisa dicontoh. Lakukan satu dari hal-hal berikut ini untuk membuat kalimat pembuka menjadi menarik pembaca : 

  • Anekdot
  • Humor
  • Quote
  • Pengalaman pribadi
  • Pertanyaan yang menggelitik
  • Fakta unik
  • Premis yang terdengar nyeleneh
  • Current Issue 
  • Hasil penelitian yang mengejutkan

Tips Membuat Esai Viral

Di jaman digital ini, membuat suatu tulisan, misalkan esai, menjadi viral adalah hal yang sangat mungkin. Kuncinya adalah Anda menulisnya di tempat yang tepat dengan cara yang tepat juga. 

Pertama, Anda bisa menulis di kolom media sosial sehingga memungkinkan orang untuk dengan mudah membagikannya.

Kedua, tulislah sesuatu yang memang related dengan kehidupan banyak orang. Misalkan pengalaman dipecat dari perusahaan, dibohongi pasangan atau jadi korban ketidak-adilan. Masyarakat kita suka cerita drama yang menguras air mata. 

Ketiga, beri judul yang menarik dan bombastis.

Keempat, hiasi dengan gambar yang dramatis. Ada orang yang dengan berani menulis sesuatu yang berbeda jauh dengan gambar penunjangnya. Mau mencoba? Terserah Anda. 

Untuk lebih lengkapnya, baca : strategi mudah membuat tulisan jadi viral yang akan membeberkan semuanya. 

Evaluasi

Sekarang saatnya evaluasi dan review. Sudah selesai menulis? Diamkan karya Anda. Seduhlah kopi. Buka laptop dan nontonlah seri Neflix favorit Anda. Setelah pikiran kembali segar, maka baru Anda boleh melakukan evaluasi. 

Dalam proses evaluasi Anda perlu untuk : 

  • Memeriksa kembali tulisan jangan sampai ada tipo. Anda bisa melakukannya sendiri atau menyewa editor. Namun jika tidak mampu melakukannya, gunakan saja Grammarly yang memang merupakan tools paling populer memeriksa salah ejaan. 
  • Periksa semua tautan atau link. Jangan sampai ada link yang rusak atau mengarah ke halaman yang tidak seharusnya.
  • Cek apakah ada poin yang perlu dijelaskan lebih lanjut atau malah harus dipotong karena sudah terlalu panjang dan terlihat bertele-tele. 

Beberapa Contoh Esai

Catatan Adi juga punya beberapa esai yang mungkin saja perlu Anda baca untuk bisa menginspirasi dalam menulis esai Anda sendiri. Ada ratusan contoh esai di blog ini, namun saat ini kami hanya akan menampilkan lima belas judul saja. 

Jangan Mudah Meminta Orang Lain Bersyukur

Esai ini berjudul Jangan Mudah Meminta Orang Lain Bersyukur. Di dalamnya, Penulis mengemukakan bagaimana sebagian oknum dalam masyarakat dengan mudahnya meminta orang lain bersyukkur saja ketika sedang ditimpa kemalangan. Apakah ini membantu? Tentu saja tidak. Orang terkadang hanya perlu didengar, bukan dihakimi. 

Distribusi Kekayaan yang Tidak Merata adalah Tantangan Besar Umat Manusia

Dalam artikel dengan judul yang sangat panjang tersebut, Anda akan menemukan kegelisahan Penulis mengenai masalah klasik yang melanda umat manusia, yakni kemiskinan. Ini adalah contoh esai masalah sosial yang cukup menarik untuk Anda baca lebih lanjut. Apakah benar distribusi kekayaan dan sumber daya alam selama ini ternyata tidak merata? Silahkan temukan sendiri jawabannya. 

Apa Tujuan Hidup Ini

Apakah Anda sudah bisa menjawab satu pertanyaan paling esensial dalam setiap diri manusia, apa tujuan kita hidup? Jika belum mungkin esai singkat yang satu ini bisa membantu. Penulis membeberkan banyak hal 'berani' termasuk di dalamnya menyangkut hal-hal sensitif yang kita anggap kita sudah mengetahuinya, padahal tidak. 

Pengemis, Salah Siapa?

Kembali Penulis bereksplorasi dengan fenomena sosial yang ada di tengah masyarakat kita. Hal ini merupakan inspirasi yang tidak ada habisnya. Kali ini esai tentang pengemis. Siapa yang salah. Bagaimana kita menyikapinya?

Ilmu Pengetahuan, Sains dan Teknologi

Hal-hal seperti agama dan filsafat juga bisa diangkat menjadi sebuah topik yang menarik untuk menyusun sebuah esai. Dalam artikel tersebut, penulis mencoba mencari kontradiktif dan tujuan yang sama dari tiga hal, yakni sains dan filsafat dan agama. Bagaimana ketiganya membentuk masa depan umat manusia? Silahkan nikmati. 

Besi Menajamkan Besi, Manusia Menajamkan Sesamanya

Manusia bisa menjadi subyek sekaligus obyek pembahasan dalam diskusi apapun. Kita bisa melihatnya dari sudut pandang, sains maupun sosial. Besi menajamkan besi adalah esai tentang kehidupan dan bagaimana manusia sebagai makhluk sosial menjalaninya. 

Apa Kita Membutuhkan Motivator?

Menjadi motivator adalah peran yang seharusnya diambil semua orang. Tetapi nyatanya hal ini berkembang menjadi sebuah ladang pekerjaan. Apakah itu salah? Temukan selengkapnya dalam contoh esai tersebut. 

9 Alasan Kenapa Seseorang Menjadi Atheis

Ateisme telah berkembang menjadi sebuah gaya hidup. Banyak orang akhirnya lari dari agama dan menjadi seorang ateis. Esai tentang ataeis ini mencoba menguraikan alasan-alasan kenapa hal tersebut bisa terjadi dan makin berkembang dewasa ini. 

Masa Depan Marhaenisme

Salah satu ideologi yang pernah sangat digemari masyarakat Indonesia di masa lalu adalah marhanisme. Esai tentang marhaenisme ini mencoba membeberkan bagaimana masa depan dari ideologi tersebut di tengah masyarakat yang dinamis seperti sekarang ini. 

Tiga Langkah Kecil Selamatkan Bumi

Ini adalah contoh esai tentang ekologi dan lingkungan. Menguraikan apa saja langkah-langkah sederhana yang ternyata cukup efektif untuk melestarikan bumi sebagai tempat hidup umat manusia. 

Mengapa Orang Miskin Tetap Miskin?

Lagi-lagi Penulis mencoba mencari jawaban dari pertanyaan esensial mengenai fenomena sosial di masyarakat. Mengapa orang miskin tetap miskin dan orang kaya bisa makin kaya? Postingan lawas ini bisa jadi alternatif bagi Anda yang juga tertarik dengan topik ini. 

Ritual Undhuh-Undhuh

Salah satu ritual yang masih dihidupi oleh masyarakat Kristen Jawa adalah rituan Undhuh-undhuh. Di sana, orang Kristen, khususnya dari GKJ dan GKJW berupaya menunjukkan rasa terima kasih atas panen yang melimpah. Bagaimana mereka melestarikan kegiatan yang sudah sangat kuno dan berakar pada penyembahan terhadap Dewi Sri ini? Silahkan nikmati tulisan ini. 

Komunis, Ateis, Agnostik dan Deisme

Ini adalah contoh esai yang ingin meluruskan perbedaan esensial antara ateis dan komunis. Tidak semua orang komunis adalah ateis meski jelas bahwa pandangan semacam ini juga lahir dari bagaimana negara penganut Marxis-Leninis memperlakukan kaum penganut agama. 

Jika Teman Sedang Curhat

Kesal atas respon orang-orang yang justru menyebalkan ketika Anda curhat? Penulis juga mengalami hal yang sama. Dari semuanya itu, maka lahirlah esai mengenai respon yang benar ketika teman sedang curhat. Mungkin Anda akan setuju dengan ide dan opini yang ada di sana. 

Masalah Dalam Dunia Pendidikan di Indonesia

Mencari contoh tentang esai pendidikan? Inilah contohnya. Dalam esai mengenai edukasi tersebut, Penulis membeberkan fakta-fakta bagaimana ternyata pendidikan di Indonesia masih harus berbenah atau akan makin tertinggal jauh dari negara lain. 

*****

Kesimpulan

Kesimpulan dalam menulis esai
Kesimpulan dalam menulis esai

Dapat disimpulkan bahwa esai merupakan tulisan (pendek) yang berisi opini atau ide dari penulis terhadap suatu topik. Dalam menulis esai, ide merupakan hal yang paling utama.

Ada lima langkah untuk menulis esai, yakni : menemukan ide, membuat kerangka, mencari bahan, proses menulis dan melakukan evaluasi.

Silahkan rajin dan rutinlah dalam mengasah kemampuan membuat esai. Di dalam dunia akademis, kemampuan menulis esai akan sangat menunjang karir dan kesukesan. 

Selanjutnya baca juga cara menulis artikel menggunakan teknik ATM yang akan memberikan Anda insight baru seputar metode menulis artikel. 

Adi
Adi Saya adalah seorang bloger yang sudah mulai mengelola blog sejak 2010. Sebagai seorang rider, saya tertarik dengan dunia otomotif, selain juga keuangan, investasi dan start-up. Selain itu saya juga pernah menulis untuk media, khususnya topik lifestyle, esai lepas, current issue dan lainnya. Blog ini terbuka untuk content placement, sewa banner atau kerja sama lain yang saling menguntungkan.

2 komentar untuk "Cara Menulis Esai Termudah Pasti Bisa"

  1. Tulisannya lengkap dan runut sekali. Bisa dipraktekin nih perlahan buat saya yang baru belajar membuat esai

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks, bung Yonal. Baca juga artikel lainnya dari blog ini ya.

      Hapus